AbstrakBiji pepaya memiliki rasa yang pahit, pedas, dan beraroma menyengat sehingga kurang diminati untuk diolah. Bahan tersebut belum banyak dimanfaatkan secara optimal, padahal potensinya sangat besar untuk dijadikan sebagai bahan pengawet makanan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menguji keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek toksisitas subakut serbuk biji pepaya ‘Bangkok’ dan ‘California’ secara in vivo pada mencit jantan galur Swiss Webster. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen, terdiri dari empat perlakuan serbuk biji pepaya yang dilarutkan dengan CMC 1% (dosis 0, 400, 600, dan 800 mg/kg BB). Semua dosis diberikan pada mencit secara gavage dengan volume 0,1 mL/10 g BB. Perlakuan diberikan setiap hari selama 28 hari. Pada hari ke-29, darah mencit diambil melalui retroorbital untuk diuji SGPT dan SGOT. Perlakuan dosis serbuk biji pepaya tidak berpengaruh terhadap berat badan, kondisi fisik, dan organ visceral mencit, namun meningkatkan kadar SGPT dan SGOT. Peningkatan tersebut masih di bawah ambang batas normal SGOT (70–400 U/L) dan SGPT (25–200 U/L).Abstract Papaya seeds have a bitter, spicy, and pungent aroma so they are less desirable for processing. The material has not been used optimally, even though its potential is to be used as a food preservative. Therefore, research is needed to examine its safety. This study aimed to compare the effect of subacute toxicity of 'Bangkok' and 'California' papaya seed powder in vivo on male mice of Swiss Webster strain. The research was conducted using an experimental method, consisting of four treatments of papaya seed powder dissolved in 1% CMC (dose 0, 400, 600, and 800 mg/kg BW). All doses were given to mice by gavage with a volume of 0.1 mL/10 g BW. The treatment was given every day for 28 days. On day 29, the blood of mice was taken retroorbitally to be tested for SGPT and SGOT. The dose of papaya seed powder treatment showed no effect on body weight, physical condition, and visceral organs of mice, but increased levels of SGPT and SGOT. The increase was still below the normal threshold for SGOT (70–400 U/L) and SGPT (25–200 U/L).
Copyrights © 2021