Karya sastra merupakan salah satu sumber penulisan sejarah karawitan. Eksistensi sebuah gendhing dapat dilacak melalui karya sastra. Serat Centhini dan Sri Karongron adalah dua karya sastra yang mendeskripsikan eksistensi gendhing-gendhing di lingkungan istana. Penelusuran jejak sebuah gendhing bertujuan untuk mengetahui eksistensi, perubahan dan perkembangan gendhing. Gendhing Gambirsawit terlacak keberadaannya di dua karya sastra pada masa yang berbeda, yaitu Serat Centhini dan Sri Karongron. Pendekatan dan analisis sejarah digunakan untuk mengurai perjalanan Gendhing Gambirsawit laras slendro pathet sanga. Dari kajian dan analisis yang dilakukan terjadi transformasi garap Gendhing Gambirsawit dari meditatif menjadi gobyog. Selain mengalami transformasi garap, Gendhing Gambirsawit juga mengalami dekonstruksi.Dekonstruksi pada Gending Gambirsawit merupakan salah satu upaya kreator karawitan istana yaitu abdi dalem niyaga untuk mempertahankan ekssistensi Gendhing Gambirsawit laras slendro pathet sanga.
Copyrights © 2021