Keberadaan siskamling yang ada di nagari Painan Timur masih belum dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat masih saja mengalamai kerugian karena menjadi korban kejahatan yaitu seperti kasus pencurian, baik yang terjadi di rumah ataupun di jalan raya sekalipun. Hal ini keberadaan siskamling di karenakan masih belum berfungsinya dan para perangkat desa yang ada belum menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjalankan ronda. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah kendala masyarakat dalam melaksanakan kegiatan siskamling Di Nagari Painan Timur Kabupaten Pesisir Selatan, dan tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kendala masyarakat dalam melaksanakan kegiatan siskamling Di Nagari Painan Timur Kabupaten Pesisir Selatan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fungsionalisme Struktural adalah Robert K, Merton. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Metode pengumpulan data adalah melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan informan sebanyak 11 orang, informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Model analisis data yaitu melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian terungkap bahwa Siskamling yang ada di Paianan timur itu aktif namun yang menjadi permaslahanyanya bahwa sistem tidak berjalan dengan baik, dimana dalam pengadaan kegiatan siskamling pasti ada sistemnya untuk penjaannya pada malam hari itu. Kendala yang ada dalam kegiatan siskamling dipaianan timur itu seperti: a) tidak ada anggaran untuk pelaksanaan siskamling. b) kurangnya kesadaran masrakat akan petingnya keamanan.
Copyrights © 2021