Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penanganan pascapanen kakao yang dilaksanakan oleh petani di Desa Tarobok Kecamatan Baebunta Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016 dengan jumlah petani sampel sebanyak 16 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden, sedangkan data sekunder merupakan data-data atau dokumen yang diperoleh dari kantor atau instansi yang terkait dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan tabel frekuensi yang dianalisis secara dekriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemanenan, waktu pemanenan, sortasi/pemeraman, pemecahan, fermentasi, perendaman/pencucian, pengeringan dan penyimpanan menunjukkan bahwa angka rata-rata persentase 39,06 % sesuai dan 60,94 % tidak sesuai pelaksanaanya berdasarkan dengan pedoman penanganan pascapanen kakao. Rendahnya persentase kesesuaian ini diakibatkan karena tidak ada perbedaan harga kakao fermentasi dan non fermentasi relatif tidak terlalu tinggi, pada saat penjualan tidak ada pemisahan kakao berdasarkan kualitas di tingkat penjual, pengetahuan petani masih kurang tentang pentingnya menjaga kualitas biji kakao, serta proses penanganan biji kakao membutuhkan waktu lama sedangkan petani menginginkan biji kakao cepat terjual. Kata kunci : Kakao, pascapanen kakao, kualitas biji kakao
Copyrights © 2016