Pemerintah dalam hal ini kementrian energi dan sumber daya mineral Republik Indonesia membuat kebijakan kepada pengguna bahan bakar solar khususnya industri untuk melakukan perubahan penggunaan bahan bakar alternatif. Hal ini dikarenakan kelangkaan akan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang diperoleh dari hasil minyak bumi. Masalah ini mendorong Plant Rebuild Center selaku penyedia component engine overhaul melakukan pengujian untuk mengetahui perbedaan performance engine menggunakan bahan bakar solar dengan bahan bakar alternatif yaitu biodiesel B-20, sehingga akan diketahui perbedaan persentase dari performace engine tersebut. Adapun engine yang digunakan sebagai pengujian, menggunakan engine Komatsu dengan model SAA12V140E-3. Pada pengujian ini bahan bakar solar dan biodiesel B-20 diuji untuk mengetahui performance masing-masing dengan parameter ukur berupa konsumsi bahan bakar, daya, torsi, konsumsi bahan bakar spesifik dan efisiensi thermal brake. Adapun metode penelitian yang digunakan dengan cara uji eksperimental mengunakan engine test bench sebagai alat uji. Dari hasil pengujian maka didapatkan daya yang dihasilkan engine berbahan bakar solar sebesar 867,846 kW dan daya yang dihasilkan engine berbahan bakar biodiesel B-20 sebesar 836,643 kW. Daya yang dihasilkan engine berbahan bakar biodiesel B-20 lebih kecil sekitar 3,5 % dibanding daya yang dihasilkan engine berbahan bakar solar.
Copyrights © 2020