Bemisia tabaci merupakan serangga vektor penyakit virus kuning tanaman cabai. Pengendalian dengan menggunakan insektisida sintetik berlebihan memiliki dampak yang negatif, sehingga dicari upaya alternatif dengan menggunakan insektisida nabati bersifat repellent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun nilam, serai wangi dan kayu putih pada konsentrasi 40% terhadap repellency B. tabaci dan mengetahui ekstrak yang paling repellent terhadap B. tabaci. Penelitian dilakukan di Laboratorium Entomologi Balitsa, Lembang pada bulan April sampai Juni 2015, menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan yaitu ekstrak nilam, kayu putih, serai wangi dan kontrol terdiri dari enam ulangan pada dua waktu pengamatan. Pengujian dilakukan menggunakan olfaktometer dua lengan. Pengamatan dilakukan pada jumlah B. tabaci dikedua lengan olfaktometer. Data diolah menggunakan teknik ANAVA dan uji Duncan taraf nyata 5%, serta dihitung daya repellency untuk menentukan kelas repellency. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak nilam, kayu putih dan serai wangi memiliki pengaruh terhadap repellency B. tabaci, dan ekstrak paling efektif bersifat repellent adalah ekstrak daun serai wangi dengan persentase repellency 48,33% dan 45,00%, serta daya repellency sebesar 100% terletak di kelas lima pada kedua waktu pengamatan.Kata Kunci : repellency, ekstrak nilam, ekstrak kayu putih, ekstrak serai wangi, Bemisia tabaci
Copyrights © 2020