Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura
Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021

ADAPTASI MASYARAKAT MENGHADAPI KERENTANAN AIR BERSIH AKIBAT KEMARAU BERKEPANJANGAN PADA KAWASAN TEPIAN AIR (STUDI KASUS: KELURAHAN BANJAR SERASAN, KECAMATAN PONTIANAK TIMUR)

Vanesa, Meithree Rury (Unknown)
Mulki, Gusti Zulkifli (Unknown)
Fitriani, Meta Indah (Unknown)



Article Info

Publish Date
24 Feb 2021

Abstract

Kemarau berkepanjangan merupakan perubahan iklim yang sering melanda Kota Pontianak sehingga menyebabkan kekeringan. akibatnya Kelurahan Banjar Serasan mengalami kerentanan air bersih karena kemarau berkepanjangan yang terjadi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi kerentanan air saat terjadinya kemarau berkepanjangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air bersih domestik 10 tahun yang akan datang dan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan dan bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi kerentanan air bersih. Berdasarkan hasil analisis proyeksi diperoleh bahwa kebutuhan air bersih domestik 10 yang akan datang pada tahun 2029 sebesar 1.333.900l/hari. Hasil identifikasi tingkat kerentanan diketahui bahwa kawasan tepian sungai lebih rentan dibandingkan kawasan daratan sungai. Hal ini disebabkan oleh tingkat kerentanan yang dialami oleh kawasan tepian sungai tinggi karena terkena dampak iklim secara langsung namun tingkat kapasitas adaptasi yang dilakukan masyarakat masih rendah. Adaptasi yang dilakukan masyarakat merupakan adaptasi proaktif yaitu masyarakat melakukan adaptasi lama seperti penampungan air hujan, dan memanfaatkan air sungai sebagai kebutuhan air bersih. Sedangkan adaptasi baru seperti pengelolaan alternatif air bersih, pengelolaan sampah dan menerapkan program kampung iklim.Kata Kunci : adaptasi masyarakat, air bersih domestik, kerentanan air bersih

Copyrights © 2021