Metahumaniora
Vol 11, No 3 (2021): METAHUMANIORA, DESEMBER 2021

MEMBACA SASTRA, MENYOAL REALITAS POLITIK PADA TAHUN 2005 MELALUI CERPEN ROKOK MBAH GIMUN KARYA F RAHARDI

Trisna Gumilar (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)
Baban Banita (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)
Mega Subekti (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)
Rasus Budhyono (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2021

Abstract

Cerpen Rokok Mbah Gimun karya F. Rahardi yang dimuat di harian Kompas pada tanggal 10 Juli 2005 merupakan sebuah karya sastra yang kontekstual dengan realitas politik yang terjadi pada tahun itu, yaitu pilkada (pemilihan kepala daerah). Tulisan ini mencoba mengungkapkan sisi lain dari masyarakat yang terlibat secara langsung dalam peristiwa politik yang baru pertama dilangsungkan dalam sejarah Indonesia merdeka. Utamanya, masyarakat yang direpresentasikan melalui sosok bernama Mbah Gimun dalam merespon praktik-praktik kotor terkait dengan pemilihan bupati di sebuah daerah di pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotika dan argumentasi Lotman (1990) yang menganggap cerpen tidak saja sebagai sebuah karya sastra tetapi juga dokumen budaya yang memotret realitas sosial masyarakat. Cerpen ini terlihat mencoba menawarkan sebuah gagasan cerdasĀ  melalui suara Mbah Gimun sebagai representasi masyarakat kelas bawah dalam menghadapi suatu situasi politik yang carut-marut dalam pilkada, yaitu menghadapinya dengan keluguan sekaligus di saat yang sama menunjukkan resistensi dan kemandiriannya.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

metahumaniora

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Metahumaniora adalah jurnal dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran sejak tahun 2012 dan bertujuan menyebarluaskan pemikiran-pemikiran konseptual maupun hasil riset yang telah dicapai dalam rumpun ilmu humaniora. Fokus dan ruang ...