Penerimaan dan penggunaan Kitab Suci Kristen terjadi melalui prisma kristologis dalam memperhatikan bahasa bernuansa dimana kasih karunia diungkapkan dengan tulus. Tanpa adanya prisma ini, Alkitab dapat dengan cepat menjadi alat ukuran moral sebagai bentuk identitas Kristen; selain itu, Alkitab dapat mengasumsikan status katalog budaya dinamika sosiologis. Sebagai orientasi inheren kristologis, Kitab Suci Kristen adalah sumber imperatif Kristen khusus yang melampaui teks, bertekstur kristologis dan nuansa penafsirannya hadir di tengah kemanusiaan. Secara khusus Kitab Suci Kristen memiliki pusat referensi dalam Kristus sebagai Firman sebagaimana disaksikan oleh Kitab Suci itu sendiri. Key words: Scripture, interpretation
Copyrights © 2021