Proses menciptakan manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena, pendidikan merupakan salah satu wadah untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan mandiri. Sehubungan dengan itu pendidikan merupakan suatu proses kesemestaan pribadi manusia yang komperhensif, kontinyu menuju ke kedewasaan sikap, mental dan kompeten itelektual. Sejalan dengan itu Pendidikan nasional Indonesia bertujuan untuk (1). Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperolah pendidikan yang bermutu bagi seluruh rayat Indonesia, (2) membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar, (3) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral, Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, karena memusatkan perhatian pada fenomena yang terjadi pada saat ini, dengan berusaha agar membuat deskripsi fonomena yang diselidiki dengan cara mengidentifikasi dan mengklasifikasi fakta atau karakteristik fonomena tersebut secara factual dan cermat. Deskripsi disini berarti melukiskan variable, tanpa menjelaskan hubungan variable yang satu dengan variable yang lainnya (Rahcmat dalam Hadjar, 1996;274). Tujuan utama penelitian deskriptif kualitatif ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan Fonomena yang jelas dan akurat tentrang material atau fenomena yang sedang diselidiki. Deskripsi tersebut dapat dilakukan oleh penelitian ini dengan memilah-milah kejadian sehingga dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut (Carpenter, dalam Hadjar, 1996;274)..Berdasarkan hasil dan pembahasan, yang telah diuraikan dalam bab terdahulu, dalam penelitian ini penulis dapat menyampaikan kesimpulan sebagai berikut : a. Siswa mengalami kesukaran menggunakan kata baku dalam kalimat, paragraf maupun wacana. Kesukaran tersebut disebabkan adanya unsur interferensi kosakata tidak baku dari bahasa yang digunakan, b. Hambatan-hambatan yang bersifat kebahasaan di kalangan siswa dalam usaha memahami suatu wacana yang mereka miliki berupa keterbatasan kata baku yang mereka miliki, c. Akibat pemahaman siswa kelas II SMA Negeri 1 Gane Timur terhadap kata baku masih rendah, maka guru-guru mengalami kesulitan ketika mengajarkan materi tentang wacana, d. Minat bahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan siswa kelas II SMA Negeri 1 Gane Timur kurang dihiraukan. Dengan demikian kebiasaan berbahasa dengan dialek local selalu mendominasi dalam komunikasi baik sesame teman maupun orang lain pada suasana formal maupun tidak formal
Copyrights © 2021