Jurnal Konstruksia
Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021

RESPONS KETIDAKBERATURAN STRUKTUR TORSI DAN TORSI BERLEBIH GEDUNG 16 LANTAI MENGGUNAKAN METODE LINEAR TIME HISTORY ANALYSIS

Imam Taufik (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Seplika Yadi (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Pinta Astuti (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
19 Dec 2022

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara yang rawan bencana gempa bumi. Salah satu gempa besar yang terjadi di Indonesia adalah gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006 dengan kekuatan magnitudo (Mw) 6,3 yang menghancurkan infrastruktur sebanyak 616.458 unit bangunan pemukiman. Berdasarkan data tersebut maka perlunya mengevaluasi gedung atau struktur yang sudah ada untuk mengetahui ketahanan gedung terhadap gempa. Metode linear time history analysis berdasarkan SNI 1726 : 2019 menjadi salah satu opsi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi struktur gedung dibantu dengan software berbasis elemen hingga yaitu ETABS versi 18.1.1. Beban gempa yang digunakan antara lain gempa San Fernando, Loma Prieta, dan Kobe yang telah diskala menggunakan metode penskalaan spektral dengan menyesuaikan lokasi gedung berada menggunakan software SeismoMatch 2021 berdasarkan teori Al Atik dan Abrahamson (2010). Tinjauan yang dianalisis adalah periode fundamental, ragam getar, ketidakberaturan struktur torsi, dan ketidakberaturan torsi berlebih. Hasil analisis terhadap modal analysis menunjukan bahwa pada mode 1 mengalami translasi arah X dengan periode 2,16 detik, mode 2 translasi arah Y dengan periode 1,832 detik, dan mode 3 rotasi arah Z dengan periode 1,751 detik. hasil analisis terhadap ketidakberaturan struktur torsi dan torsi berlebih menunjukan bahwa struktur tidak mengalami ketidakberaturan struktur torsi berlebih, namun mengalami atau terjadi ketidakberaturan struktur torsi.

Copyrights © 2021