Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Vol 16, No 2 (2021): September

Penetapan Kadar Aflatoksin B1, B2, G1, dan G2 pada Olahan Kacang Tanah dengan Metode HPLC

Andalusia Trisna Salsabila (Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Perternakan, Universitas Muhammadiyah Malang, Indonesia)
Rike Maya Wardhani (Unknown)
Ary Chodijayanti (Unknown)
Puryani puryani (Unknown)
Damat damat (Unknown)
Rista Anggriani (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2021

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L) memiliki banyak manfaat seperti mencegah peningkatan kadar kolesterol, pencegahan keriput, kandungan serat tinggi, sumber energi dan pencegahan kanker. Akan tetapi jika dalam proses pemanenan, penyimpanan serta pengolahannya yang tidak sesuai, maka kacang tanah terkontaminasi aflatoksin yang berbahaya bagi kesehatan. Batas kadar cemaran aflatoksin pada kacang tanah dan hasil olahannya diatur dalam Peraturan Badan POM Nomor 18 Tahun 2018. Penelitian ini bertujuan menetapkan kadar kontaminasi aflatoksin B1, B2, G1 dan G2 pada olahan kacang tanah dengan prinsip ekstraksi menggunakan immunoaffinity column dengan instrumen High Performance Liquid Cromatogram (HPLC) detektor fluoresen. Hasil menunjukkan bahwa kromatogram baku kerja Aflatoksin G1, G2, B1, dan B2 berturut-turut menunjukkan respon terbentuknya peak pada waktu retensi 6,966 menit, 8,395 menit, 12,806 menit dan 10,395 menit. Hasil kromatogram sampel yang diuji tersebut memberikan respon terbentuknya peak pada waktu retensi yang berbeda dengan baku aflatoksin. Sehingga kedua sampel tersebut dapat disimpulkan tidak terdeteksi mengandung aflatoksin B1, B2, G1 dan G2 dengan nilai LOD aflatoksin G1 sebesar 0,8311 ng/mL, aflatoksin G2 sebesar 0,0941 ng/mL, aflatoksin B1 sebesar 0,3046 ng/mL dan aflatoksin B2 sebesar 0,3143 ng/mL.

Copyrights © 2021