Tujuan tulisan ini mengkaji karakteristik anak penderita afasia dan treatment terhadap anak penderita afasia untuk mendapatkan bahasanya kembali. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa terdapat beberapa jenis karakteristik penderita afasia. Pertama, afasia sensoris (wernicke) yang terjadi akibat gangguan yang melibatkan pada girus temporal superior. Kedua, afasia motorik (broca) yang terjadi akibat lesi pada area broca pada lobus frontal. Ketiga, afasia global yang terjadi disebabkan oleh lesi yang luas dan merusak sebagian besar atau semua daerah bahasa yang ditandai dengan tidak adanya lagi bahasa spontan dan menjadi beberapa patah kata yang berulang-ulang (itu-itu saja) disertai ketidakmampuan memahami yang diucapkan. Perlakuan (treatment) pada penderita afasia anak ada tiga, yaitu rehabilitasi, training, dan terapi.
Copyrights © 2020