Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Masalah stunting dampak dari defisiensi nutrien selama seribu hari pertama kehidupan yang menimbulkan gangguan perkembangan fisik anak yang irreversible, sehingga menyebabkan penurunan kemampuan kognitif dan motorik serta penurunan performa kerja. Anak stunting memiliki rerata skor Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan rerata skor IQ pada anak normal. Gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi bila tidak mendapatkan intervensi sejak dini akan berlanjut hingga dewasa.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan karakteristik Keluarga dengan balita stunting di Pedesaan dan Perkotaan. Penelitian merupakan studi Observasional dengan desain kasus kontrol melalui pendekatan retrospektif terhadap 45 balita stunting di Perkotaan pada kelompok kasus dan 45 balita stunting di Pedesaan pada kelompok kontrol. Pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi dan wawancara yang berpedoman pada kuesioner
Copyrights © 2020