Luka perineum apabila tidak ditangani secara efektif dapat berdampak terhadap terjadinya infeksi, dispareunia dan resiko komplikasi perdarahan. Perawatan luka perineum untuk mencegah komplikasi yang telah banyak digunakan adalah povidone iodine. Akan tetapi iodine bersifat iritatif dan toksik bila masuk ke pembuluh darah.Aplikasi ekstrak jahe ditemukan untuk meningkatkan berbagai fase perbaikan luka termasuk sintesis dan pematangan kolagen, kontraksi luka dan epitelisasi.Jahe memiliki komponen analgesik, anti inflamasi dan hipoglikemi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian minyak jahe terhadap penyembuhan luka pada tikus putih betina (rattus norvegicus). Desain Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penelitian dilaksanakan di laboratorium PSPG Universitas Gadjah Mada.Sampel yang digunakan adalah 16 ekor tikus putih betina (rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 3 kelompok.Analisis data menggunakan uji one way ANOVA. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji One way Anova didapatkan nilai p=0,000 dengan nilai α=0,05 (p<α) hal ini menujukkan bahwa ada perbedaan persentase penyembuhan luka antar kelompok perlakuan. Pemberian minyak jahe pada luka biopsy tikus putih betina lebih efektif dibandingkan dengan pemberian povidone iodine.
Copyrights © 2020