cover
Contact Name
Nazwar Hamdani Rahil
Contact Email
nhrahil@respati.com
Phone
+6282126797911
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Laksda Adisucipto, KM. 6.3 Depok
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
ISSN : 26572397     EISSN : -     DOI : -
Prosiding ini di terbitkan untuk publikasi artikel hasil penelitian, pengabdian masyarakat yang mencakup bidang kesehatan, sain s dan teknologi, ekonomi, sosial humaniora.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 222 Documents
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DENGAN BALITA STUNTING TENTANG PEMBERIAN MAKAN BAGI BALITA DI KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA Delima Citra Dewi, Endri Yuliati,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.847 KB)

Abstract

Latar belakang: Stunting dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Salah satu faktor yang berkaitan dengan stunting adalah asupan makan. Untuk dapat memberikan asupan makan yang baik, ibu perlu mempunyai pengetahuan yang baik terkait pemberian makan. Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu dengan balita stunting tentang pemberian makan. Metode: penelitian crossectional ini melibatkan 44 ibu dengan balita stunting (TB/U < -2 SD). Data pengetahuan dibedakan menjadi 2, yaitu pengetahuan tentang ASI dan pemberian MP-ASI. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi sendiri oleh ibu balita. Hasil:Hampir setengah responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang ASI maupun MP-ASI, berturut-turut adalah 45,5% dan 48%. Terkait ASI, sebanyak 7 9,5% dan 77,3% ibu menjawab betul definisi ASI dan ASI eksklusif. Sebanyak 56,8% ibu tidak tahu bagi siapa saja manfaat menyusui dan 47,7% ibu salah dalam menjawab pertanyaan tentang daya simpan ASI. Terkait pemberian MP-ASI, sebanyak 72,7% ibu salah dalam menyebutkan bahan makanan yang tinggi seng dan 65,9% tidak tahu cara pemberian susu formula. Sebanyak 84,1% ibu sudah tahu tentang pengertian MP-ASI dan usia mulai diberikannya MP-ASI. Kesimpulan: Pengetahuan ibu tentang pemberian makan pada anak masih kurang sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu yang diharapkan dapat berkontribusi dalam penurunan kejadian stunting.Kata kunci : Pengetahuan, ibu, balita, stunting, ASI, MP-ASIBackground: Stunting cause barriers to growth and development in children. One of the factors associated with stunting is food intake. To be able to provide good food intake, mothers need to have good knowledge in feeding. Objective: to describe the knowledge of mothers with stunting children under 5 year of age regarding feeding. Methods: This crossectional study involved 44 mothers with stunting children (HAZ <-2 SD). Knowledge data was divided into 2 groups, namely knowledge about breastfeeding and supplementary feeding. Data was obtained through a questionnaire filled in by the mother. Results: Half of the respondents had low knowledge about breastfeeding and supplementary feeding, respectively 45.5% and 48%. As many as 79.5% and 77.3% of mothers answered correctly about the definition of exclusive breastfeeding and breastfeeding. As many as 56.8% of mothers did not know for who will get the benefits of breastfeeding and 47.7% of mothers were wrong in answering questions about breastfeeding shelflife. As many as 72.7% of mothers mis-stated that food was high in zinc, 65.9% did not know how to administer formula milk, 84.1% know the definition and what age begin to supplementary feeding. Conclusion: Mother's knowledge about feeding was still lacking, so an effort is needed to increase maternal knowledge which is expected to contribute to decline stunting.Keywords: Knowledge, mother, children, stunting, breastfeeding, supplementary feeding
PENERAPAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES UNTUK DATA STATUS HUNI RUMAH BANTUAN DANA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010 Wijaya, Nurhadi
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.548 KB)

Abstract

Bencana Erupsi gunung Merapi berikut susulan material lahar hujan pada Tahun 2010 mengakibatkan kerusakan rumah dan infrastruktur di wilayah Kabupaten Sleman D.I.Yogyakarta dan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Melalui Perka BNPB No.5 Tahun 2011, pemerintah menginstruksikan rencana dan aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi dilakukan dengan skema program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Masyarakat. Skema program ini telah membangun rumah sebanyak 2.516-unit bagi warga yang terdampak erupsi Merapi dan lahar hujan. Menurut Key Performance Indikator (KPI) The World Bank, status huni rumah terbangun merupakan salah satu indikator kinerja program rehab rekon. Pelaksanaan program rehab dan rekon ini sebagian besar didokumentasikan secara digital dan terekam ke dalam basis data. Dalam Ilmu Teknologi Informasi dibidang data mining, basis data merupakan aset yang dapat digunakan sebagai bahan pengenalan dan penemuan pola-pola data yang dapat dipelajari dan diteliti guna menyelesaikan permasalahan. Basis data yang dimiliki Satker rehab rekon merekam sebanyak 2.146-unit rumah huntap sudah dihuni dan 370 rumah belum dihuni. Hasil penelitian/eksperimen menunjukkan bahwa penerapan algoritma klasifikasi Naive Bayes dapat diterapkan terhadap data status huni rumah bantuan dana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi Merapi 2010 dengan hasil nilai akurasi klasifika si mencapai sebesar 89,59% dan nilai performa klasifikasi AUC mencapai 0,826Kata kunci : Erupsi Merapi, Data Mining, Naive Bayes, Klasifikasi, Rehab Rekon, Status huniDisaster Eruption of Mount Merapi and the following a mixture of lava rain material in 2010 resulted in damage to homes and infrastructure in the Sleman Regency of D.I.Yogyakarta and Magelang District of Central Java. Through Perka BNPB No.5 of 2011, the government instructed plans and actions for rehabilitation and reconstruction after the eruption was carried out with the scheme of the Community Rehabilitation and Reconstruction and Community Based Settlement program. The program scheme has built 2,516-unit houses for residents affected by Merapi and rain lava eruptions. According to The World Bank's Key Performance Indicator (KPI), the occupancy status of built houses is one of the indicators of the performance of the rehabilitation and reconstruction program. The implementation of the rehabilitation and reconstruction program is mostly digitally documented and recorded in the database. In Information Technology in the field of data mining, the database is an asset that can be used as an introduction and discovery of data patterns that can be studied and researched to solve problems. The database owned by the reconstruction rehabilitation work unit recorded 2,146 housing units has been occupied and 370 houses have not been occupied. The results of the research / experiment show that the application of the Naive Bayes classification algorithm can be applied to the occupancy status data of houses for rehabilitation and reconstruction assistance after the 2010 Merapi eruption with the classification accuracy reaching 89.59% and the AUC classification perf ormance value reaching 0.826Keywords: Merapi Eruption, Data Mining, Naive Bayes, Classification, Reconstruction Rehabilitation, Occupied status
EKSTRAKSI FITUR PRAKIRAAN DAERAH POTENSI BANJIR DI INDONESIA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA Ikhwan Mustiadi, Latifah Listyalina,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.407 KB)

Abstract

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut. Untuk mengatasi bencana banjir beberapa tindakan mitigasi dapat dilakukan. Salah satu tindakan tersebut yaitu dengan pemetaan daerah bahaya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen telah mengeluarkan peta prakiraan daerah potensi banjir Indonesia. Dari peta tersebut, telah dibuat ekstraksi fitur untuk mengetahui prakiraan daerah potensi banjir di Indonesia berbasis pengolahan citra. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi usaha preventif masyarakat terhadap bahaya bencana banjir.Kata kunci : banjir, bencana, ekstraksi fitur, pengolahan citraFlooding is a natural phenomenon that usually occurs in an area which is flowed by rivers. In simple terms, floods can be defined so that the presence of water in a large area covers the surface of the earth. To overcome the flood disaster several mitigation actions can be carried out. One such action is by mapping the hazard area. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) with a permanent status as a Non-Departmental Government Institution has issued a map of Indonesia's flood potential forecast. From the map, feature extraction has been made to determine the forecast area of potential flooding in Indonesia based on image processing. The results of this study are expected to be a public preventive effort against the dangers of floods.Keywords: flood, disaster, features extraction, image processing
GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PASCA GEMPA DI DESA SALUT KECAMATAN KAYANGAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Setyaningsih, Dewi
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.568 KB)

Abstract

Letak geografis serta kondisi demografis Indonesia yang berisiko terhadap bencana, merupakan tantangan bagi kita untuk terus meningkatkan ketahanan dalam bersahabat dengan krisis kesehatan baik akibat bencana maupun potensi bencana.Pada tahun 2018 Pulau Lombok diguncang gempa besar.Tanggal 29 Juli 2018 merupakan awal dari rangkaian gempa Lombok pada tahun 2018.Desa Salut Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara merupakan satu desa yang terkena dampak gempa.Terbatasnya tenaga kesehatan dan rusaknya fasilitas kesehatan mengakibatkan banyak korban gempa yang belum tertangani dengan merata Penduduk tinggal di tenda pengungsian dengan terbatasnya sanitasi dan cuaca musim kemarau memperburuk kondisi kesehatan penduduk, terutama ibu hamil, nifas, bayi dan balita. Tim relawan UNRIYO berangkat ke Lombok sebagai salah satu bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan bentuk tri darma perguruan tinggi.Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu anak pasca bencana gempa bumi. Metode kegiatan ini adalah memberikan pelayanan kesehatan dan konseling serta kegiatan trauma healing. Hasil Kegiatan ini adalah selama melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak terdapat 2 Ibu hamil, 1 kasus ibu pasca abortus, 1 ibu nifas 7 hari dan 1 neonatus umur 7 hari, serta anak-anak yang mengalami masalah kesehatan seperti demam batu pilek, iritasi mata, alergi pada kulit serta diare. Selain masalah kesehatan baik ibu dan anak mengalami trauma pasca gempa, sehingga selain pelayanan kesehatan juga diberikan trauma healing untuk mengurangi trauma .Katakunci: Pelayanan Kesehatan, Ibu dan Anak, GempaThe geographical location and the demographic conditions of Indonesia at risk of disaster, is a challenge for us to continue to improve resilience in handling health crises both due to disasters and potential disasters. In 2018 the island of Lombok was shaken by a major earthquake. July 29, 2018 was the beginning of a series of earthquakes in Lombok in 2018. Salut Village is one of the villages affected by the earthquake. The limited number of health workers and damage to health facilities has resulted in many earthquake victims not being handled evenly. The population lives in camps with limited sanitation and dry weather which worsens the health condition of the population, especially pregnant woman, childbirth, infants and toddlers. The UNRIYO volunteer team went to Lombok as a form of care and service to the community. The purpose of this activity is to provide maternal health service for children after the earthquake.The method of this activity is to provide health services, counseling and trauma healling activities. The results : Maternal and child health services that have served 2 pregnant women, 1 post-abortion mother case, 1 postpartum mother and neonatus, and children who had health problems such as cold cough fever, eye irritation, allergic skin and diarrhea. In addition to health problems both mother and child experienced trauma after the earthquake, so that in addition to health services trauma healling was also provided.Keywords : Health Services, Mother and Child, Earthquake
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENCANA PILIHAN ALAT KONTRASEPSI BAGI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TANGKILING, BUKIT BATU, PALANGKA RAYA, KALIMANTAN TENGAH Enzelia Kamala Sari, Priyani Haryanti,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.576 KB)

Abstract

Pada tahun 2019 target pencapaian pemakaian kontrasepsi Contraseptive Prevalence Rate (CPR) sebanyak 66 %. Jumlah rata-rata 3 bulan terakhir yang menggunakan KB di Puskesmas Tangkiling sebanyak 52,46% (117) peserta KB (suntik dan pil), sedangkan Pasangan Usia Subur yang masih belum menggunakan KB sebanyak 47,35%. Tujuan studi untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi rencana pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu hamil trimester III. Penelitian kualitatif dengan wawancara semiterstruktur. Subyek penelitian adalah ibu hamil trimester III. Penelitian dilakukan 20-21Agustus 2018. Setiap responden dilakukan wawancara 30 menit dan hasilnya di transkip. Kemudian dianalisis menggunakan thematic content analiysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, usia, tingkat pendidikan jumlah anak hidup mempengaruhi rencana pilihan alat kotrasepsi. Faktor yang tidak mempengaruhi adalah faktor ekonomi, sehingga alat kontrasepsi sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pengetahun, usia, tingkat pendidikan dan jumlah anak hidup mempengaruhi ibu hamil trimester III dalam merencanakan pilihan alat kontrasepsi. Diharapkan ibu hamil trimester III untuk menggunakan kontrasepsi baik itu untuk mengatur kelahiran maupun menghentikan kelahiran.Kata kunci : Ibu trimester III, pilihan, alat kontrasepsiIn 2019 the target of achieving Contraceptive Prevalence Rate (CPR) was 66%. The average number of KB participants (injections and pills) the last 3 months in Puskesmas Tangkiling was 52.46% (117), while the Fertile Aged Couple who has not used KB as has 47.35%. Aim of this study is to know the description of the factors affect the choice of contraception plan for the third trimester pregnant women. It was a qualitative research with semi structure interviews. The subject of research was the third trimester pregnant women. The study was conducted August 20-21 2018. Each respondent was interviewed 30 minutes. The results were documented and analyzed with thematic content analiysis. The result of the research shows that knowledge, age, level of education, number of children alive, affect the choice plan of contraceptive, and a factor that does not affect is economy. Knowledge, age , level of education and number of children alive, affect the choice of contraception plan for the third trimester pregnant women. Third trimester pregnant women are suggested to use contraception either to regulate birth or to stop pregnancy.Keywords: The third trimester pregnant women, the choice, contraception.
MITIGASI RISIKO BENCANA DI KAMPUS II UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Tia Amestiasih, Nazwar Hamdani Rahil,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.61 KB)

Abstract

Bencana berpotensi menimbulkan kerugian berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta. Universitas Respati Yogyakarta sebagai fasilitas pendidikan tidak terlepas dari risiko bencana. Dampak yang ditimbulkan oleh bencana dapat dikurangi dengan melakukan mitigasi bencana. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat risiko bencana yang ada di Kampus 2 Universitas respati Yogyakarta dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi bencana. Kegiatan ini di laksanakan di Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta dalam rentang waktu 24 September 2017 – 24 Oktober 2017. Tahap pertama adalah analisi risiko bencana dan dilanjutkan dengan penyuluhan kepada penang gung jawab lantai, security, dan teknisi Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta. Risiko bencana tertinggi adalah kebakaran. Pada saat penyuluhan berlangsung, 100% peserta antusias dalam mengikuti kegiatan, 100% peserta mampu memperagakan cara penanggulangan bencana kebakaran. Mitigasi bencana khususnya kebakaran di Kampus II Universitas Respati Yogyakarta perlu di tingkatakan agar menjadi lebih baik.Kata kunci: Mitigasi, Risiko Bencana, Universitas Respati YogyakartaDisasters have the potential to cause losses such as death, injury, illness, life threatening, loss of security, displacement, damage or loss of property. Universitas Respati Yogyakarta as an educational facility is inseparable from the risk of disaster. Impacts caused by di sasters can be reduced by disaster mitigation. This activity aims to look at the disaster risk at Campus 2 of Respati University in Yogyakarta and improve capacity in the face of disasters. This activity was carried out at Campus 2 of Respati Yogyakarta University in the period of September 24, 2017 - October 24, 2017. The first stage was disaster risk analysis and continued with counseling to the person in charge of the floor, security, and technicians Campus 2 Yogyakarta Respati University. The highest disaster risk is fire. When the counseling, 100% of the participants were enthusiastic in participating in the activity, 100% of participants were able to demonstrate the fire prevention. Mitigation of disasters, especially fires, in Campus II, University of Respati Yogyakarta, needs to be improved to make it better.Keywords: Mitigation, Disaster Risk, University of Respati Yogyakarta
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI PELAYANAN KB MKJP OLEH PRAKTEK MANDIRI BIDAN DI IBI RANTING TIMUR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Puspito Panggih Rahayu, Kenik Sri Wahyuni,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.763 KB)

Abstract

Salah satu penyebab lajunya pertumbuhan penduduk adalah masih belum optimalnya penggunaan kontrasepsi terutama kontrasepsi jangka panjang. Metode kontrasepsi yang diprioritaskan atau diarahkan oleh program KB Nasional adalah penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan metode Kontrasepsi Mantap (KONTAP). Akan tetapi pada pelaksanaannya, pencapaian target pelayanan KB MKJP hampir di setiap daerah tidak mencapai hasil yang maksimal atau jauh dari angka 70 %. Pelaksanaan pelayanan program KB MKJP di Kabupaten Sleman mengalami kendala baik yang disebabkan oleh faktor sumber daya maupun birokrasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program KB MKJP oleh bidan Praktik Mandiri di wilayah IBI Ranting Timur Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian kuantitatif observasional, pendekatan cross sectional. Populasi Bidan praktik Mandiri di wilayah IBI Ranting Timur Sleman sejumlah 49 Bidan, Sampel 33 Bidan, dengan teknik purposif random sampling. Metode analisis menggunakan Regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan Implementasi program MKJP yang tercapai 57.575, Komunikasi baik 60.6%, Sumber daya Kurang 72.73%, Struktur Birokrasi kurang 66.67%, Disposisi kurang 51,51 %. Kesimpulan penelitian dua variabel sumber daya dan komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Implementasi program KB MKJP oleh bidan praktik mandiri di wilayah IBI ranting Timur SlemanKata Kunci: MKJP, Komunikasi, Sumber daya, Struktur Birokrasi, Disposisi.Population in Indonesia amounted to 237 million with a population growth rate of 1.49 percent, and the year 2012 census data shows the population of Indonesia amounted to 244.2 million with a population growth rate of 1.49 percent remained poor. One of the causes of its population growth was still not optimal use of contraceptives mainly long-term contraception. Methods of contraception were prioritized or directed by the National Programme of Family Planning was the use of Long-term Contraceptive Methods and Steady contraceptive method, but in practice, the achievement of the target service is almost Long-term Contraceptive Methods each region did not reach maximum results or 70%. Program was a far cry from the execution of the Family Planning program in Sleman Regency caused by resource and bureaucracy factors. The purpose of this research was to analyze the factors that influence the implementation of the Long -term Contraceptive Methods program by midwives in the Indonesian Midwives Association of East of Sleman Yogyakarta. Types of quantitative research, observational approach of cross sectional. Independent Midwives population in the region of the Indonesian Midwives Association of East of Sleman Yogyakarta until 49 numbers of Midwives, 33 Samples of midwives, with the technique of purposive random sampling. Methods of analysis using linear Regression. The results showed the program Implementation of Long-term Contraceptive Methods achieved was 57,575, 60.6% good Communication, 72.73% less resources, 66.67% less bureaucratic structure, and 51.51% disposition less. The conclusion of the research is resources and communication have significant influence towards the implementation of the Long-term Contraceptive Methods of Family Planning program by midwives independent practice in onesian Midwives Association of East of Sleman Yogyakarta.Keywords: Long-term Contraceptive Methods, communications, resources, bureaucratic structure, disposition
PENINGKATAN SEKOLAH SEHAT MELALUI PEMBERIAN EDUKASI DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) Siti Fadlilah, Adi Sucipto, Nazwar Hamdhani Rahil,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.624 KB)

Abstract

Berbagai kejadian kecelakaan yang dapat menimbulkan berbagai macam cedera sering terjadi pada siswa pada saat mengikuti kegiatan kurikuler ataupun ekstrakurikuler. Disamping itu pula banyak penyakit menular ataupun penyakit tidak menular yang terjadi pada usia remaja yang tidak mendapatkan penanganan dini secara maksimal. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru pembina dan siswa SMP SMPN 2 Ngemplak, dapat diketahui bahwa sekolah telah memiliki program usaha kesehatan sekolah (UKS) yaitu suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah, Memiliki Palang Merah Remaja (PMR) Namun belum terdapat kader kesehatan remaja terlatih yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pertolongan pertama, dan pelatihan yang teratur bagi anggota PMR sehingga penanganan terhadap beberapa cedera dan penyakit tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Dengan demikian perlu dilaksanakan pelatihan pertolongan pertama bagi kader kesehatan remaja dan PMR SMPN 2 Ngemplak Sleman dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan juga status kesehatan disekolah khususnya dan status kesehatan masyarakat pada umumnya, serta selalu sigap jika menemukan kejadian gawat darurat, yang membutuhkan penanganan medis segera. Bentuk metode yang dilakukan adalah pendidikan kesehatan dan demonstrasi pelatihan tentang penanganan kegawatan yang se ring terjadi pada sekolah seperti pemberian pertolongan pada pasien yang mengalami sinkop (pingsan), tersedak, cara penanganan evakuasi, cedera/ luka akibat trauma atau kecelakaan. Tahapan kegiatan adalah sosialisasi, identifikasi kader sekolah dan pendidikan kesehatan serta pelatihan simulasi tentang evakuasi, transportasi, balut dan bidai. Pelaksanaan pelatihan kegawatan pada sekolah ini sangat penting untuk pertolongan pertama sebelum korban dirujuk atau di bawa kefasilitas kesehatan terdekat. Hal ini dikarenakan selain untuk meminimalkan dampak atau resiko yang ditimbulkan juga kasus kejadian trauma dan kegawatan sering ditemukan pada masyarakat terutama di siswa di sekolah.Kata kunci: Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K), Sekolah Sehat. Various accidents that can cause various types of injuries often occur in students when participating in curricular or extracurricular activities. Besides that there are also many infectious diseases or non communicable diseases that occur in adolescence that do not get maximum early treatment. Based on the results of observations and interviews with teacher building and students of SMP 2 Ngemplak Middle School, it can be seen that the school already has a school health business program (UKS) which is an effort carried out by schools to help students and residents of sick schools in the school environment. Merah Remaja (PMR) However, there are no trained youth health cadres who have the ability to carry out first aid, and regular training for PMR members so that the handling of several injuries and diseases cannot be carried out optimally. Thus it is necessary to carry out first aid training for adolescent health cadres and PMR Ngemplak Junior High School 2 Sleman with the aim of increasing knowledge, skills and health status at school in particular and public health status in general, and always alert if there is an emergency event, which requires medical treatment immediately. The method used is health education and training demonstrations on emergency handling that often occur in schools such as giving help to patients who experience syncope (fainting), choking, how to handle evacuations, injuries / injuries due to trauma or accidents. The stages of the activity are socialization, identification of school cadres and health education and simulation training on evacuation, transportation, dressing and splints. Implementation of emergency training at this school is very important for first aid before the victim is referred to or taken to the nearest health facility. This is because in addition to minimizing the impact or risk caused also cases of trauma and emergency events are often found in the community, especially in students at school.Keywords: Accident First Aid (P3K), Healthy School.
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI MENJADI KURIKULUM MUATAN LOKAL DI SMA Widodo, Soepri Tjahjono Moedji
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.054 KB)

Abstract

Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja merupakan hal yang sangat penting sehingga perlu dilembagakan/diorganisir. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan siswamenjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan ketentuan hukun yang berlaku. Melalui Sistem Pendidikan Nasional Indonesia bahwa peluang untuk mengakomodasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi masuk ke dalam kurikulum muatan lokal termaktub dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan : Mengetahui persepsi guru apabila Pendidikan Kesehatan Reproduksi menjadi Kurikulum Muatan Lokal di SMA. Penelitian akan bermanfaat untuk pengembangan pendidikan khususnya pada pendidikan kesehatan reproduksi, karena pendidikan kesehatan reproduksi akan menjadi sebuah ilmu baru dalam keguruan yang setara dengan mata pelajaran lainnya. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada subyek sebanyak 8 guru yang tergabung dalam Forum Guru Kesehatan Reproduksi dan studi dokumentasi. Hasil: Guru memahami pendidikan dalam kurikulum muatan lokal seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 berisi potensi dan keunikan lokal yang dipahami dengan pendidikan seni, budaya dan agama. Sekolah dapat menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dalam jam pelajaran apabila ada kebijakan dari sekolah dan Dinas Pendidikan. Di Daerah Istimewa Yogyakarta berpeluang menyelenggarakan Pendidikan Kesehatan Reproduksi mengacu Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Reproduksi Remaja.Kata kunci: Pendidikan Kesehatan Reproduksi, Kurikulum Muatan LokalBackground: Reproduction health education for teenagers is very important so it needs to be institutionalized/organized. Schools as a place to prepare students to be members of the community, is now also required to provide health education in accordance w ith the needs of students and provisions of the applicable law. Through the National Education System Indonesia has an opportunity to accommodate reproduction health education into the category of local content include in Law Number 20 Year 2003 on Nationa l Education System. Objective: Knowing the perceptions of school teachers of Reproduction Health Education to Local Curriculum in SMA. Research will be useful for the development of education, especially in health education, because health education will become a new science in teacher that is equivalent to other subjects. Method: This research uses qualitative research method by conducting interviews to the subjects of 8 teachers who are members of Reproductive Health Teacher Forum and documentation study.Results: The teacher understands education in the local curriculum as contained in Ministerial Regulation No. 79 of 2014 on Local Content of Curriculum 2013 with local potential and uniqueness that is understood by art, culture and religion education. Schools can organize Reproductive Health Education in school lesson time policy from schools and Education Office. In the Special Region of Yogyakarta has the opportunity to be held Reproductive Health Education Government Regulation Number 109 Year 2015 on the Implementation of Reproductive Health TeensKeywords: Reproductive Health Education, Local Curriculum
PERBEDAAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH MENGGUNAKAN SPYGMOMANOMETER AIR RAKSA DAN TENSIMETER DIGITAL Yuningrum, Hesti
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.128 KB)

Abstract

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. Prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 31,7%. DIY mempunyai prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka nasionalyaitu 35,8%. Spygmomanometer air raksa merupakan “gold standart” pada pengukuran tekanan darah dan memerlukan alat bantu stetoskop. Kesulitan ini menyebabkan timbulnya metode yang lebih praktis menggunakantensimeter digital tetapi keakuratan pengukuran tensimeter digital bergantung pada daya tahan baterai. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pemeriksaan tekanan darah menggunakan Spygmomanometer air raksa dan tensimeter digital. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian adalah pendudukberumur 40 tahun keatas yang berkunjung di Posbindu Dusun Kopat, Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling.Jumlah sampel sebanyak100 orang. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Alat pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter digital dibandingkan dengan spygmomanometer air raksa diperoleh nilai sensitivitas 88%, spesifisitas 86%, positif prediktif value (PPV) 87%, negatif prediktif value (NPV) 93%. Hasil uji paired t-test didapatkan nilai p-value=0,000 untuk sistol dan p-value=0,043 untuk diastol (p< 0,05). Terdapat perbedaan yang bermakna dari hasil pengukuran tekanan darah menggunakan pygmomanometer air raksa dan tensimeter digitalKata Kunci: tekanan darah, spygmomanometer air raksa, tensimeter digitalHigh blood pressure or hypertension has killed 9.4 million people worldwide every year. The prevalence of hypertension in residents aged 18 years and over in Indonesia is 31.7%. DIY has a higher prevalence of hypertension than the national figure of 35.8%. Mercury Spygmomanometer is a "gold standard" in blood pressure measurements and requires a stethoscope aid. This difficulty causes the emergence of more practical methods using digital tensimeter but the accuracy of digital tensimeter measurements depends on battery. Objectives of this research was to determine the differences in blood pressure checks using a mercury and digital tensimeter sphygmomanometer. This research used analytical research with cross sectional design. The research subjects were 40-year-old residents and above who visited Posbindu in Kopat Hamlet, Karangsari Village, Pengasih District, Kulon Progo Regency. The sampling technique uses the accidental sampling method. The total sample is 100 people. Data analysis using paired t -test. Blood pressure measuring devices using digital tensimeter compared to mercury spygmomanometer obtained a sensitivity value of 88%, 86% specificity, positive predictive value (PPV) 87%, negative predictive value (NPV) 93%. The paired t -test results obtained p-value = 0,000 for systole and p-value = 0.043 for diastole (p <0.05). There are significant differences from the results of blood pressure measurements using a mercury and digital tensimeter sphygmomanometer.Keywords: blood pressure, mercury spygmomanometer, digital tensimeter

Page 1 of 23 | Total Record : 222