CALGOVS (LOCAL POLITIC AND GOVERNMENT ISSUES)
Vol 1, No 02 (2020): Edisi September 2020

ANALISIS SIRKULASI KEPEMIMPINAN PARTAI GOLKAR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN KONSEP INTRA-PARTY DEMOCRACY

Azwar Wijaya Syam (Politeknik Informatika Nasional Makassar)
La Ode Efrianto (Universitas Halu Oleo)
Wa Ode Lusianai (Universitas Halu Oleo)



Article Info

Publish Date
30 Sep 2020

Abstract

Penelitian ini menganalisis proses sirkulasi/seleksi kepemimpinan di internal Partai Golkar melalui Musyawarah Daerah (Musda) di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2009. Penelitian ini berangkat dari tuntutan partai politik sebagai ‘roh’ demokrasi agar dapat berdemokrasi dari dalam terlebih dahulu. Sebab, bagaimana mungkin sebuah partai politik dapat mengawal demokrasi jika mereka sendiri tidak demokratis terlebih dahulu. Partai Golkar kemudian dianggap lebih menarik untuk dikaji karena Golkar merupakan salah satu contoh partai besar yang telah melakukan transformasi dari dalam menuju kearah yang lebih demokratis dalam hal seleksi kepemimpinan partai. Penelitian ini melihat terlebih dahulu bagaimana pola seleksi kepemimpinan Golkar di era Orde Baru kemudian membandingkan dengan Golkar Era reformasi, lalu setelah itu barulah dilihat seleksi kepemimpinan Golkar di tingkat daerah dalam hal ini Partai Golkar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kerangka yang digunakan untuk memahami lebih dalam proses seleksi kepemimpinan partai Golkar adalah Intra-Party Democracy. Malalui kerangka Intra-Party Democracy, Susan Scarrow memberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang menentukan sejauh mana proses demokratisasi itu berjalan. Seperti, siapa yang dipilih, siapa yang memilih dan bagaimana mekanisme pemilihan?Menggunakan kerangka analisis Intra-Party Democracy dan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan beberapa temuan. Pertama, secara procedural proses seleksi kepemimpinan partai Golkar melalui Musda 2009 berjalan demokratis. Mekanisme-mekanisme partai yang menjadi aturan main dalam Musda dilaksanakan dengan baik oleh para kandidat dalam hal ini Gandung Pardiman dan Rahmad Pribadi serta para pemegang hak suara. Kedua, kemenangan Gandung Pardiman dengan meraih suara dominan dalam Musda tidak terlepas dari pengalaman organisasi politisi senior tersebut serta kekuatan finansial. Ketiga, penelitian ini menemukan adanya indikasi praktek money politic serta factor kedekatan dengan Sultan Hamengkubuwono X sebagai sesepuh internal Golkar. Selain factor prestasi dan pengalaman tidak bisa dipungkiri kemudian adanya praktek money politic dalam bentuk Club Goods.Namun,kemenangan Gandung Pardiman sebagai sosok politisi senior dan juga pengaruh Sultan ternyata tidak mampu untuk mengangkat suara Golkar DIY dalam kontestasi politik.           

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

CALGOVS

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Department of Political Science, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Halu Oleo Kendari, proudly presents Journal Calgovs (Local Politic and Government Issue). Journal Calgovs cordially invites researchers of College Students, academicians, and experts to submit research on Politic ...