Dalam rangka meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan mendukung pengoperasian pabrik semen di wilayah Kabupaten Jember, PT PLN (Persero) berencana membangun SUTT 150 kV Tanggul-Puger. Dalam pembangunan sebuah menara, hal pertama yang dilaksanakan adalah pekerjaan pondasi. Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan SUTT 150 kV Tanggul-Puger terjadi penurunan pondasi pada menara T.07 setelah pemasangan struktur atas. Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan terhambat dan harus segera dicarikan solusi untuk memperbaiki pondasi. Pondasi yang mengalami penurunan di tower T.07 adalah pondasi telapak dan untuk perbaikan pondasi tersebut direncanakan menggunakan pondasi tiang bor. Pondasi tiang bor akan dianalisis daya dukungnya dan anggaran biaya yang dibutuhkan serta hasilnya dibandingkan dengan pondasi telapak. Hasil dari analisis ini didapat daya dukung ijin pondasi tiang bor diameter 40 cm untuk tiang tunggal sebesar 385 kN aman menahan beban kerja maskimal pada 1 (satu) tiang sebesar 264,36 kN, dengan angka keamanan 1,456. Daya dukung pondasi tiang grup (5 tiang) sebesar 1482,25 kN aman menahan beban kerja 1 (satu) kaki pondasi sebesar 1024,18 kN dengan angka keamanan 1,447. Rencana anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan pondasi tiang bor sebesar Rp. 383.151.414. Daya dukung pondasi bored pile lebih efektif untuk menahan beban kerja 1 (satu) kaki pondasi dibandingkan pondasi telapak. Nilai SF pondasi bored pile sebesar 1,477 lebih tinggi 17,83% dibandingkan nilai SF pondasi telapak sebesar 1,219. Serta anggaran biaya yang lebih murah pada pondasi bored pile 21,28% atau Rp. 103.604.261 dibandingkan pondasi telapak.
Copyrights © 2021