Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari

INTERAKSI MOLEKULAR DARI RICIN-A DENGAN Beclin-1, LC3, DAN p62 PADA PROSES AUTOFAGI

Irma Erika Herawati (Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas al-ghifari, Bandung Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang-45363, Jawa Barat, Indonesia)
Ronny Lesmana (Laboratorium Fisiologi Molekuler, Universitas Padjadjaran, Sumedang-45363, Jawa Barat, Indonesia Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Sumedang-45363, Jawa Barat, Indonesia)
Jutti Levita (Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang-45363, Jawa Barat, Indonesia)
Anas Subarnas (Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Sumedang-45363, Jawa Barat, Indonesia)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2022

Abstract

Autofagi merupakan proses adaptasi yang dilakukan sebagai pertahanan dalam respon seluler, seperti kekurangan nutrisi atau stress metabolik lain. Mekanisme autofagi diregulasi oleh protein yang dinamakan Autophagy-Related Genes (ATG). Autofagi juga telah banyak dikaitkan dengan berbagai penyakit pada manusia, misalnya kanker atau penyakit degeneratif lainnya. Ricin merupakan protein toksik yang berasal dari biji jarak Ricinus communis L. dan banyak dieksplorasi untuk aktivitas antikanker melalui jalur pensinyalan caspase (apoptosis), namun belum ada penelitian pada jalur autofagi. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah mode ikatan yang terjadi antara ricin-A dan protein-protein yang berperan pada setiap tahap proses autofagi (Beclin-1, LC3 atau Light Chain 3, dan p62/Sequistrosome1). Metode yang digunakan adalah simulasi penambatan protein-protein menggunakan server online ClusPro (https://cluspro.org). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ricin-A dapat berinteraksi dengan Beclin-1. LC3, dan p62 melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan afinitas baik. Dapat disimpulkan bahwa ricin-A berperan penting dalam proses autofagi dan dapat dikembangkan menjadi fitofarmaka terapi kanker.

Copyrights © 2022