Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman
Vol 18, No 2 (2019)

COMMERCIAL ACTIVITY AND BEGGARS AS IDENTITY MARKER OF COMMUNITY: THE CASE OF SACRED AURA IN PILGRIMAGE AREA

Riza Saputra (Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin)



Article Info

Publish Date
29 Dec 2019

Abstract

Pada tahun 1812, pembangunan kubah di atas makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari di Astambul pada dasarnya merupakan penghargaan kepada ulama tersebut sebagai salah satu pemimpin Muslim yang berpengaruh. Namun, tujuan utama telah berubah sementara jumlah pengunjung telah meningkat. Kegiatan komersial tidak dapat dipisahkan dari orang-orang yang ingin menuai manfaat dan manfaatnya. Keberadaa sejumlah pengemis di desa ini  menjadikan situs ziarah ini dikenal sebagai desa dengan banyak pengemis. Artikel ini bermaksud untuk mengidentifikasi keterlibatan sakralitas dalam objek peziarah dan peran kesakralan dalam aktivitas komersial dan pengemis di area makam Syekh Muhammad Arsyad, kota Astambul. Kajian ini dilakukan dengan observasi fenomenologis, wawancara dengan jamaah haji dan masyarakat setempat yang menunjukkan objek ziarah religius dan sisi komersialnya untuk membawa manfaat bagi pelestarian situs ziarah agama. Dalam penelitian ini, penulis melihat bahwa pelestarian makam yang disucikan telah menjadi generator ekonomi bagi masyarakat lokal dan pemerintah. Selain itu, perilaku mengemis dari penduduk desa telah meningkatkan identifikasi di antara para peziarah untuk menandai tempat ziarah ini sebagai tempat dengan banyak pengemis. In 1812, the building of the dome on the grave of Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari in Astambul city basically is a form of homage for the clergy as one of the influential Muslim. However, the main purpose changes in a row with an increasing number of visitors. Hence, commercial activities cannot be far from the people who want to gain the benefits and merits thereof. Moreover, a number of beggars in this village have made this pilgrimage site is well known as the village with a lot of beggars. This paper will focus on the shrine of Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari in Astambul city. The purpose of this paper is to identify the involvement of sacredness into the tourist object and to identify the role of government with commercial activity and beggars in the shrine of Syekh Muhammad Arsyad in Astambul city. In this respect, we carried out phenomenological observations, interviews with tourists and local people indicating religious tourist object and its commercial side to bring about benefits for the religious pilgrimage site preservation. In this study, the author sees that the preservation of sanctified tomb has become an economic generator for the local people and government. In another case, the begging behaviour of villagers has raised identification among the tourist to mark this pilgrimage place as the village with a lot of beggars.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

al-banjari

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

AL-BANJARI merupakan Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman yang diterbitkan oleh Pascasarjana IAIN Antasari Banjarmasin sebagai media penuangan dan pengkajian karya ilmiah dalam bidang studi Islam. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam setahun (Januari dan ...