Masalah: Tokoh-tokoh di dalam film Nada untuk Asa mengalami ketidakadilan pada perempuan. Perempuan yang ditolak, dan tidak diharapkan, seperti yang ada di dalam feminisme postmodern. Tujuan: Mengetahui dan menganalisis bagaimana konstruksi feminisme pada level realitas, level representasi dan level ideologi pada film Nada untuk Asa. Metodologi: Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan semiotika John Fiske dengan tiga tahapan level, yaitu level realitas dengan aspek ucapan, lingkungan dan ekspresi; level representasi dengan aspek tata kamera; dan level ideologi untuk menganalisis objek yang diteliti. Penelitian mengambil tiga scene di dalam film tersebut yang dapat memperlihatkan tanda-tanda yang menunjang adanya feminisme dalam scene tersebut. Temuan/Hasil Penelitian: Penelitian menemukan adanya representasi postmodern dalam film ini. Dengan dialog dan tanda lain di dalam film, menunjukkan keberanian diri dari perempuan yang dikecilkan karena penyakitnya. Suara yang keras untuk membela diri dan terus maju untuk tetap melanjutkan hidupnya, memberikan hal positif terhadap lingkungan sekitar. Perempuan dengan HIV dapat menunjukkan sikap pantang menyerah, memberikan gambaran bahwa perempuan dengan positif HIV tidak untuk dijauhi, tidak perlu takut untuk bersentuhan, tidak perlu merasa jijik, perempuan positif HIV sama dengan perempuan lainnya. Jenis penelitian: Riset lapangan
Copyrights © 2021