Perkembangan populasi masyarakat Indonesia sedemikian pesat sehingga menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negative. Salah satu dampak negative yang ditimbulkan akibat pertumbuhan penduduk adalah sampah. Setiap rumah tangga menghasilkan sampah yang tidak sedikit jumlahnya. Beban pengelolaan sampah saat ini tergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di masing-masing daerah. Sehingga hal ini menimbulkan dampak sosial dan lingkungan yang cukup serius. Masalah sampah tidak hanya terdapat di wilayah perkotaan namun telah sampai pada wilayah pedesaan. Masyarakat pedesaan biasanya membuang sampah langsung ke sungai atau membakarnya di kebun mereka. Pola kebiasaan tersebut dapat menimbulkan pencemaran udara maupun lingkungan perairan. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar dapat memilah sampah menurut jenisnya sehingga tahap selanjutnya sampah tersebut lebih mudah untuk diolah menjadi barang yang bernilai jual. Berdasarkan jenisnya sampah dibagi menjadi 2, yaitu sampah anorganik dan sampah organik. Sampah anorganik yang dihasilkan dalam rumah tangga antara lain, botol, plastik kemasan makanan maupun minuman. Sedangkan sampah organik yang dihasilkan rumah tangga seperti, sisa sayur, sisa buah maupun sisa makanan. Dalam pengabdian ini masyarakat diberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai cara memilah dan mengolah sampah anorganik maupun organik. Sampah anorganik dioleh menjadi ecobrick sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk cair. Hasil pengabdian ini adalah dapat menambah wawasan dan merubah pola penanganan sampah di masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu teknologi sederhana dan ramah lingkungan sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan langsung untuk mengolah sampah rumah tangganya secara mandiri. Â Â Â
Copyrights © 2019