ABSTRAK Dalam Naskah Wangsakerta edisi Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara (PRiBN) pada Sargah satu, Parwa satu sampai dengan empat, terdapat uraian yang menyatakan tentang suatu zaman di Tatar Parahyangan (pulau Jawa), yakni zaman Nirleka. Pada zaman ini terbagi dalam beberapa babak, yaitu : Satwapurusa, Butapurusa, Yaksapurusa, Janmapurusa (Harakalpa), dan Dwitya Purwayuga. Berdasarkan terjemahan dari teks ini, zaman Nirleka dihuni oleh makhluk-makhluk raksasa, setengah hewan setengah manusia, hewan-hewan purba, manusia kera, makhluk yang berkulit hitam kemerahan, dan manusia purwa. Hasil kajian dari teks ini menjadi data yang kemudian ditransformasikan secara imajinatif ke dalam bentuk rupa, yakni ilustrasi sosok makhluk berdasarkan interpretasi dari naskah tersebut. Karya ilustrasi sosok makhluk ini merupakan pijakan awal bagi terciptanya karya komik yang berjudul Wiracarita Batara Kamasara : Kronik Manusia Unggul dalam Perang Suci Kabuyutan. Tema cerita yang diangkat adalah tentang keperwiraan seorang anak manusia bernama Kamasara yang berjuang merebut, memperjuangkan, dan mempertahankan Kabuyutan (mandala sakral) dari kekejaman dan kelicikan wangsa siluman, wangsa raksasa beserta antek-anteknya. Kata Kunci : Naskah Wangsakerta, Zaman Nirleka, Transformasi, Ilustrasi.
Copyrights © 2020