cover
Contact Name
Hendy Yuliansyah
Contact Email
wacadesain@ars.ac.id
Phone
+6287739022302
Journal Mail Official
wacadesain@ars.ac.id
Editorial Address
Jl. Sekolah Internasional 1-2, Antapani. Kota Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Wacadesain
ISSN : -     EISSN : 27752232     DOI : 10.51977/wacadesain
Core Subject : Art,
Jurnal Wacadesain Jurnal Wacadesain merupakan jurnal hasil penelitian ilmiah dibidang Seni dan Desain Komunikasi Visual. Dengan artikel yang belum dipublikasikan secara online atau versi cetak. Jurnal wacadesain memiliki versi online dan cetak dengan jadwal publikasi pada bulan Mei dan November setiap tahunnya.
Articles 35 Documents
Kajian Karya Poster Film “The U.S. Vs John Lennon” Dengan Pendekatan Framing Panji Firman Rahadi
Wacadesain Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : Wacadesain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.88 KB)

Abstract

ABSTRAK Sebagai sebuah industri, film harus didampingi oleh beragam elemen, salah satunya adalah media publikasi. Di antara varian-varian media publikasi yang ada, poster adalah yang paling tua dan masih bertahan hingga hari ini. Kekuatan poster sebagai media publikasi dan komunikasi dapat dikatakan melampaui zaman. Sejak era Babilonia hingga era digital sekarang ini tetap menjadi pilihan utama untuk mempublikasikan sesuatu termasuk film. Hal ini dapat terjadi karena dalam proses pembuatannya ada mekanisme representasi yang kompleks. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri dari media poster. Oleh karena itu, maka rasanya poster sebagai media publikasi, komunikasi dan promosi akan sangat layak untuk dijadikan obyek penelitian pada karya tulis ini. Ada pun poster film yang akan digunakan dalam kajian ini berasal dari film The U.S. vs. John Lennon. Pemilihan ini berdasarkan kompleksitas tanda yang dimilikinya serta lingkup historis dan budaya yang melatarbelakanginya. Berdasarkan keunikannya itu, penelitian ini selanjutnya bertujuan untuk menganalisis poster film tersebut dengan menggunakan framing sebagai pendekatannya dan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan komprehensif. Kunci : poster, U.S John Lennon, semiotika, framing, film. Abstract As an industry, movies must be accompanied by diverse element. One of those is publication media. Poster is the oldest and most enduring media of all. As publication and communication media, poster has power that beyond era. From the Babylonian epoch into the digital age, poster remains as the main choice for promote something, especially, in this context for movie promotion. The power of poster itself came from its processes, there are complexities of representation in it. In the other side it is became the attractiveness of poster. Therefore, it seems poster as publication, commnunication and promotion media will be very suitable as a subject of research in this paper. Movie poster from The U.S. vs. John Lennon is the subject of the following essay. The choice was based on its complexity of signs and also the history and culture as its backgorund. Based on its uniqueness, this research aims to analyze the movie poster using framing as its approach and also qualitative research methode to gain a maximum and comprehensive result. Keywords: poster, U.S John Lennon, semiotics, framing, movie
Gerak Komunikasi Visual Gerik Desain Visual Hendy Yuliansyah
Wacadesain Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.217 KB) | DOI: 10.51977/wacadesain.v1i1.192

Abstract

Abstrak Berhimpitnya pengetahuan visual yang merambah ke berbagai sektor turut mempengaruhi dunia idustri, bahkan menjadi standar kemajuan dunia saat ini. Manfaat yang besar pada desain visual terhadap dunia industri kreatif, menyebabkan ilmu komunikasi sebagai induk komunikasi visual mengembangkan wawasannya, konsentrasinya, hakikatnya dalam meredefinisi pengertian komunikasi. Dalam penelitiannya, keterhubungan komunikasi visual dengan desain visual atau desain komunikasi visual diperlihatkan melalui tahapan proses kerja verbal dan non verbal. Dengan metode penelitian deskriptif analisis yang menekankan pada pendekatan fenomena, maka komunikasi visual sebagai konsep umum yang meletakkan dasar-dasar kemampuan manusia yang belum diketahui semuanya, sedangkan tren dunia yang menggerak cepat dan menuntut revolusi dalam segala hal, maka desain visual bergerak dengan mengembangkan masa depan, strategi untuk mengoptimalkan kemampuan manusia, melalui irama, komposisi, kronologis yang berguna dalam mewujudkan rencana apapun menjadi kenyataan. Kata kunci: desain, Industri, komunikasi, kreatif, strategi, visual. Abstract The coincidence of visual knowledge that penetrated into various sectors also influenced the industrial world, even becoming the standard of world progress today. The great benefits of visual design for the creative industry world, causing the science of communication as the parent of visual communication to develop their insights, their concentration, their essence in redefining the notion of communication. In his research, the relationship of visual communication with visual design or visual communication design is shown through the stages of the verbal and non-verbal work processes. With descriptive analytical research methods that emphasize the phenomenon approach, visual communication as a general concept that lay the foundations of human capabilities that are not yet known to all, while world trends are moving fast and demanding revolution in all respects, then visual design moves by developing the future , strategies to optimize human capabilities, through rhythm, composition, chronology that are useful in turning any plan into reality. Keywords: design, industry, communication, creative, strategy, visual
Analisis Rekomendasi Program Pendidikan Desain Komunikasi Visual (DKV) Berbasis Potensi Industri Kreatif Di Kota Tegal Ahmad Ramdhani; Robby Hardian; Dedit Priyono
Wacadesain Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.156 KB) | DOI: 10.51977/wacadesain.v1i1.193

Abstract

Abstrak Potensi yang dimiliki suatu daerah merupakan modal dasar dalam perencanaan dan pembangunan pendidikan khususnya desain komunikasi visual (DKV) pada era industri kreatif dan perkembangan media digital saat ini. Upaya dilakukan melalui identifikasi SMK bidang DKV di wilayah Tegal seperti program keahlian multimedia, produksi dan siaran program telivisi, dan animasi yang setiap tahunya memiliki daya serap lulusan sejumlah kurang lebih 650 siswa. Serta kebutuhan industri dan profesi bidang DKV dengan melihat kondisi eksisting yang ada. Hal ini memberikan dampak positif seiring dengan cakupan pengembangan ilmu DKV yang semakin meluas dan tuntutan pemenuhan tenaga kerja di bidang DKV yang semakin diperlukan. Penelitian ini bertujuan menggali potensi berdasarkan kebutuhan industri dan profesi bidang DKV dalam merekomendasikan program pendidikan DKV di Kota Tegal. Sehingga dapat saling sinergi antara pendidikan dengan industri dalam membangun peningkatan mutu SDM bidang DKV. Metode penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data kulitatif dan analisis etnografi Spradley dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara yang menekankan pada proses analisis data terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis diskriptif berupa rekomendasi usulan dalam menentukan program pendidikan DKV sesuai dengan kondisi eksisting dan kriteria yang dibutuhkan oleh industri kreatif maupun bidang DKV di Kota Tegal. Hasil penelitian disimpulkan dan direkomendasikan sebagai dasar acuan untuk menyusun langkah strategis dalam perencanaan dan pengembangan program Pendidikan DKV di Kota Tegal sesuai dengan kebutuhan industri dan profesi yang ada serta dapat membantu menjadi motor penggerak ekonomi dan meningkatkan edit value dari sebuah desain. Kata kunci : Etnografi Spradley, DKV Industri Kreatif,, Kota Tegal. Abstract The potential of an area is the basic capital in education planning and development, especially visual communication design (DKV) in the era of creative industries and the development of digital media today. Efforts were made through the identification of Vocational Schools in the field of DKV in the area of ​​Tegal such as multimedia expertise programs, production and broadcast television programs, and animation that each year has an absorption capacity of approximately 650 students. As well as industry and professional needs in the field of DKV by looking at existing conditions. This has a positive impact as the scope of DKV science development becomes more widespread and demands for the fulfillment of workers in the DKV field are increasingly needed. This study aims to explore the potential based on industry and professional needs in the field of DKV in recommending DKV education programs in Tegal. So that there can be synergy between education and industry in building quality improvement in the field of DKV HR. This research method uses skinnative data collection techniques and Spradley ethnographic analysis by conducting field observations and interviews that emphasize the process of analyzing data on the dynamics of the relationship between observed phenomena, which is then followed by a descriptive analysis in the form of recommended recommendations in determining the DKV education program in accordance with existing conditions and criteria needed by the creative industries and DKV fields in Tegal City. The results of the study were concluded and recommended as a basis for compiling strategic steps in the planning and development of the DKV Education program in Tegal City in accordance with the needs of the industry and the existing profession and can help to become an economic driving force and improve the editing value of a design. Keywords: DKV Creative Industries, Spradley Ethnography Tegal City.
Transformasi Sinjang Batik Parang Rusak Dan Parang Barong Yogyakarta Dari Seni Motif “Geometris” Menjadi Seni Motif Abstrak Annita Komariati Prihandayani
Wacadesain Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : Wacadesain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.441 KB)

Abstract

Abstrak Kajian Transformasi Bentuk Seni Motif Batik Parang Rusak dan Parang Barong Yogyakarta dari seni motif Geometris menjadi seni motif abstrak, secara historis Yogyakarta mengalami pergeseran makna, fungsi, nilai dan bentuk. Berawal dari Batik Larangan yang hidup di Kraton dalam ritual Keprabon, berkembang luas di masyarakat pada masa kepemimpinan SriSultan Hamengkubuwono IX. Perkembangan motif Batik Larangan berkembang sejalan dengan diakuinya Batik sebagai warisan budaya dunia, maka Batik Parang Rusak dan Parang Barong pun menjadi lebih variatif dalam industri fashion. Proses Alih-Rupa Batik Parang Rusak dan Parang Barong ini menjadi seni motif abstrak, melalui pendekatan historis, serta menyelidiki suatu struktur permukaan (Structure – Surface) dan struktur dalam (Deep – Structure) dengan menggunakan teori Levi-Strauss. Teori Levi-Strauss dapat membantu mencari jawaban rumusan masalah didalam penelitian. Untuk mengkaji permasalahan tersebut, digunakan metode deskritif kualitatif, dengan pendekatan historis, berkaitan dengan Alih-Rupa/Bentuk Batik Parang Rusak dan Parang Barong di lingkungan masyrakat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan masyarakat luas diawali masa kepemompinan Panembahan Senopati, hingga masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Berdasarkan kajian dan analisa pustaka, maupun lapangan, memperoleh kesimpulan bahwa, struktur Alih-Rupa pada Batik Parang Rusak dan Parang Barong, bahwa hanya struktur permukaan (Surface – Structure) yang mengalami perubahan, sesuai masa kepemimpinan Raja/Sultan. Sedangkan struktur dalam (Deep –Structur) adalah yang berhubungan dengan makna dan nilai, yang tidak mengalami perubahan. Kata Kunci : Batik Parang Rusak dan Parang Barong, Transformasi, Seni Abstrak. Abstract Study on Transformation of Art Forms in Parang Rusak and Parang Barong Batik Motifs from Geometric motifs to abstract motifs, Yogyakarta has historically experienced a shift in meaning, function, value and form. Starting from Batik Prohibition that lived in the Palace in the Keprabon ritual, developed widely in the community during the reign of Sri Sultan Hamengkubuwono IX. The development of Batik Prohibition motifs developed in line with the recognition of Batik as a world cultural heritage, the Broken Parang Batik and Parang Barong also became more varied in the fashion industry. The process of Parang Rarang Batik Parang Broken and Parang Barong has become an abstract motif art, through a historical approach, as well as investigating a surface structure and deep structure using Levi-Strauss theory. Levi-Strauss theory can help find answers to problem formulations in research. To examine this problem, a qualitative descriptive method, with a historical approach, is related to the Transfers / Forms of Broken Parang Batik and Parang Barong in the Ngayogyakarta Hadiningrat Keraton community and the wider community beginning with the development of Panembahan Senopati, until the leadership of Sri Sultan Hamengkubuwono X. Based on literature review and analysis, as well as the field, it was concluded that the structure of the Transfiguration in Parang Rusak Batik and Parang Barong, that only the surface structure (surface - structure) has changed, according to the leadership of the King / Sultan. While the deep structure (Deep-Structur) is related to meaning and value, which does not change. Keywords: Broken Parang Batik and Parang Barong, Transformation, Abstract Art.
Ilustrasi Sosok-Sosok Makhluk Imajiner Dalam Lakon Wiracarita Batara Kamasara A.K Patra Suwanda
Wacadesain Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.554 KB) | DOI: 10.51977/wacadesain.v1i1.196

Abstract

ABSTRAK Dalam Naskah Wangsakerta edisi Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara (PRiBN) pada Sargah satu, Parwa satu sampai dengan empat, terdapat uraian yang menyatakan tentang suatu zaman di Tatar Parahyangan (pulau Jawa), yakni zaman Nirleka. Pada zaman ini terbagi dalam beberapa babak, yaitu : Satwapurusa, Butapurusa, Yaksapurusa, Janmapurusa (Harakalpa), dan Dwitya Purwayuga. Berdasarkan terjemahan dari teks ini, zaman Nirleka dihuni oleh makhluk-makhluk raksasa, setengah hewan setengah manusia, hewan-hewan purba, manusia kera, makhluk yang berkulit hitam kemerahan, dan manusia purwa. Hasil kajian dari teks ini menjadi data yang kemudian ditransformasikan secara imajinatif ke dalam bentuk rupa, yakni ilustrasi sosok makhluk berdasarkan interpretasi dari naskah tersebut. Karya ilustrasi sosok makhluk ini merupakan pijakan awal bagi terciptanya karya komik yang berjudul Wiracarita Batara Kamasara : Kronik Manusia Unggul dalam Perang Suci Kabuyutan. Tema cerita yang diangkat adalah tentang keperwiraan seorang anak manusia bernama Kamasara yang berjuang merebut, memperjuangkan, dan mempertahankan Kabuyutan (mandala sakral) dari kekejaman dan kelicikan wangsa siluman, wangsa raksasa beserta antek-anteknya. Kata Kunci : Naskah Wangsakerta, Zaman Nirleka, Transformasi, Ilustrasi.
RUMPUT LAUT SEBAGAI BAHAN BAKU KEMASAN, BENTUK DUKUNGAN DESAIN TERHADAP GAYA HIDUP BERKELANJUTAN Oki Adityawan; Panji Firman Rahadi; Syahda Isyela Azaria
Wacadesain Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Wacadesain
Publisher : Wacadesain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.38 KB)

Abstract

Dunia sedang mengalami pergeseran. Tanpa disadari hal tersebut meninggalkan banyak permasalahan dalam lingkup global. Berbagai negara di dunia melalui organisasi PBB bahkan telah merumuskan berbagai permasalahan tersebut dalam satu rumusan yang dikenal sebagai SDG - Sustainable Develoment Goals. Masyarakat harus beradaptasi di masa depan dengan HOTS - High Order Thinking Skills. Pola pikir ini menuntut manusia untuk berpikir secara kompleks, berjenjang dan sistematis. Inilah yang kemudian disebut sebagai cara berpikir tingkat tinggi di era baru Society 5.0. Sebuah produk desain tentu saja tidak lahir begitu saja. Produk tersebut lahir dari sebuah proses yang terstruktur dan sistematis. Dalam konteks kegiatan mendesain, proses ini disebut sebagai Design Thinking. Istilah ini merupakan sebuah pola pikir dan perspektif dalam melihat sebuah permasalahan dan menemukan solusinya. Design Thinking sangat dibutuhkan di dalam setiap tapahan dalam proses desain. Tahapan-tahapan tersebut antara lain : (1). Defined, (2). Research, (3). Ideate, (4). Prototyping, (5). Selection, (6). Implementation dan (7). Learning. Permasalahan yang dapat diselesaikan dengan metode Design Thinking dalam cakupan SDG (sustainable Development Doals) salah satunya adalah menjaga ekosistem lingkungan yaitu limbah dan sampah yang dihasilkan dari kemasan. Banyak cara untuk meminimalir dan mencari alternatif untuk mengurangi sampah dan limbah. Salah satunya dengan mengganti kemasan plastic dengan bahan olahan dari ganggang atau rumput laut. Pengelolaan rumput laut yang berlimpah di Indonesia sangat memungkinkan untuk dijadikan alternatif kemasan untuk berbagai macam kebutuhan industry di Indonesia. Saat ini sudah mulai bermunculan perusahaan start up yang mulai memproduksi kemasan rama lingkungan dan sudah seharusnya pemerintah mendukung Gerakan ini agar tercipta Kembali lingkungan yang sehat dan bebas dari pencemaran sampah kemasan plastik.
ANALISIS KETERBATASAN PANDANGAN VISUAL PADA INTERIOR AREA KERJA WORK FROM HOME PADA MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA Niken Laksitarini -; Aninda Andriani
Wacadesain Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Wacadesain
Publisher : Wacadesain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.581 KB)

Abstract

Pandemi virus covid-19 membuat banyak pergeseran pola pikir dan bekerja pada masyarakat Indonesia. Keterlibatan pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus covid-19 terbilang cukup signifikan dan efektif. Kebijakan tersebut antara lain diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB yang diberlakukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia berdampak pula pada bidang perkantoran. Pekerja dianjurkan untuk melakukan pekerjaan jarak jauh atau yang biasa kita sebut Work From Home (WFH). Work From Home memaksa kita untuk mengerjakan pekerjaan dari rumah yang tidak jarang area kerja yang kita pakai untuk bekerja memiliki banyak keterbatan. Salah satunya adalah keterbatasan pandangan visual. Dalam bekerja, terdapat beberapa aspek yang menjadi syarat agar produktivitas kerja lebih maksimal. Kurangnya interaksi dengan dunia luar menjadi salah satu pemicu suasana hati atau produktivitas kerja menurun. Peran desain interior terhadap produktivitas kerja memiliki andil yang cukup besar. Penempatan area kerja yang memiliki pandangan visual menjadi salah satu solusi agar target produktivitas kerja tercapai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Diharapkan melalui tulisan ilmiah ini dapat menjadi acuan dan bahan referensi bagi penulis lainnya dan juga bahan pertimbangan masyarakat luas dalam meningkatkan produktivitas bekerja.
ANALISIS NARASI VISUAL PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT STEREOTIPE-Z Iwan Muhammad Ridwan
Wacadesain Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Wacadesain
Publisher : Wacadesain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.707 KB)

Abstract

Generation-Z is synonymous with individualistic culture, loves to watch, tends not to like reading, instant generation where anything can be achieved by search engines via the internet. This has led to Generation-Z's indifference to their environment and their future fate which will face a demographic bonus. This ignorant and individualistic attitude has earned them the nickname of a generation that looks down and has no room for comment. Through the awareness of a Public Service Announcement entitled Stereotype-Z, this Generation-Z image was tried to be awakened. Using a phenomenological approach and Charles Sander Peirce's semiotic methods, this Stereotype-Z public service advertisement reveals the various problems faced by Generation-Z and its challenges in the future. So that the alternative offered is awareness that must be built through individuals who have influence in fellow Generation-Z circles
PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY BENGKEL H2 MOTOR DI JL. CIGANITRI NO.23 KABUPATEN BANDUNG Raka Rahmawan; Iwan Muhammad Ridwan; Oki Adityawan
Wacadesain Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : Wacadesain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.808 KB)

Abstract

Corporate Identity merupakan unsur terpenting dalam sebuah Brand. Karena dengan identitas yang kuat dari sebuah brand akan lebih mudah dikenali dan dibedakan dengan pesaingnya. Dalam hal ini bengkel H2 Motor belum memiliki identitas yang kuat, terbukti dalam 2 sampai 3 tahun terakhir bengkel H2 Motor telah membuat suatu logo sehingga mereka cukup sulit dikenali dan dibedakan dengan yang lain. oleh karena itu diperlukan rancangan identitas yang kuat untuk lebih mengangkat bengkel H2 Motor. Perancangan identitas ini dilakukan melalui perancangan corporate identity yaitu dengan merubah logo lama dengan logo baru dan merancang aplikasi logo baru ini kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan bengkel H2 Motor, seperti banner design, merchandise, seragam, dan peralatan keselamatan kerja lainnya . Selain bentuk logo yang baru, penulis menekankan kepada gaya visual yang cukup baik dan jelas dengan menggunakan unsur ataupun bentuk yang fleksible sehingga tetap bersinergi dengan citra bengkel H2 Motor. Pemilihan warna yang cerah dipilih untuk lebih terlihat moderen dari perhatian ataupun pandangan masyarakat agar lebih memilih bengkel H2 Motor dan penulis berharap dengan rancangan identitas bengkel H2 Motor yang berlokasi tempat maupun wilayah. Di Jl.Ciganitri No.23 Kabupaten Bandung, yang baru ini bisa lebih memperkuat identitas dan citra dari bengkel H2 Motor.
PERANCANGAN BUKU INTERAKTIF UNTUK EDUKASI ANAK USIA 9-12 TAHUN DI SDN 107 PALEDANG BANDUNG Edwin Chairil Hidayat; Hendy Yuliansyah; Agus Triyadi
Wacadesain Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Wacadesain
Publisher : LPPM Universitas Adhirajasa Sanjaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.546 KB) | DOI: 10.51977/wacadesain.v1i2.448

Abstract

Anak pada umumnya akan menyukai warna dan menggemari pelajaran mewarnai disekolah, banyaknya pilihan alat warna membuat anak dapat berkreasi menambahkan warna sesuai keinginannya, akan tetapi sebagian besar anak tidak mengetahui dari mana asal warna serta bagaimana proses pencampuran warna untuk mendapatkan warna baru yang disebut juga sebagai warna turunan. Dengan menggunakan metode pengumpulan data dan informasi dari beberapa buku sumber serta wawancara dan observasi yang berfokus kepada kepemahaman anak dengan pendekatan analisis deskriptif. Pendekatan analisis deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran tentang fakta yang terjadi terhadap kepemahaman siswa-siswi SDN 107 Paledang Bandung tentang warna. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa tingkat pengetahuan anak tentang warna bisa di bantu dengan media buku interaktif tentang pencampuran warna yang menarik, dilengkapi media pendukung kuas dan cat warna dasar serta instruksi yang ringan dan mudah dimengerti anak sebagai media buku untuk bermain sambil belajar.

Page 1 of 4 | Total Record : 35