Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bila seorang siswa yang menguasai lebih darisatu bahasa dan melakukan kontak komunikasi, maka peluang terjadinya campurkode sangat besar. Dalam penelitian ini mendeskripsikan bentuk-bentuk campurkode, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode, dan efek yangditimbulkannya dari adanya penggunaan campur kode dalam kegiatan belajarmengajar siswa kelas VII SMP Negeri 6 Banda. Penelitian ini menggunakanmetode deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metodeobservasi dan teknik simak-libat-cakap, serta teknik rekam kepada subjek dalamKBM. Analisis data yang digunakan adalah analisis teks dengan alur analisis:reduksi data, sajian data, dan kesimpulan dan verifikasi sampai pada penarikankesimpulan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk campur kode yangdominan digunakan siswa adalah bentuk kata. Faktor terjadinya campur kodedigunakan siswa adalah (1) faktor sosial dan (2) faktor situasi. Pada faktor sosialdikarenakan adanya maksud dan kebiasaan sedangkan faktor situasi dikarenakanadanya ruang kesantaian dan kondisi mental (emosi) siswa. Efek yangditimbulkan dari penggunaan campur kode dalam KBM adalah strukturkebahasaan Indonesia menjadi tidak baku dan tujuan pembelajaran BahasaIndonesia dalam kurikulum belum maksimal tercapai.
Copyrights © 2020