Usia yang semakin bertambah memungkinkan seseorang untuk mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Data Riset Kesehatan tahun 2013 menuliskan bahwa hipertensi, arthritis dan diabetes mellitus masuk ke dalam sepuluh besar penyakit tidak menular pada lanjut usia (lansia), dimana hipertensi menjadi peringkat pertama, diikuti oleh arthritis dan diabetes mellitus diperingkat kelima. Efek penyakit kronis pada kehidupan lansia bervariasi tetapi umumnya kondisi ini dapat menurunkan kesejahteraan dan mengancam kemandirian mereka. Pemerintah mengharapkan lansia dapat menjadi lansia yang aktif, produktif dan mandiri dengan membentuk beberapa program yang telah dilaksanakan di masyarakat. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut maka dosen dan mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Pelita Harapan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama tiga hari. Hari pertama: dari 92 peserta yang mendaftar hanya 88 peserta (95,6%) yang mengikuti pemeriksaan kesehatan. Hari kedua: dari 30 target peserta hanya 9 kader (30%) yang mengikuti training of trainer. Hari ketiga: seluruh peserta yang mendaftar mengikuti pemeriksaan bone mass density sebanyak 76 peserta (100%). Hasil kegiatan didapatkan peserta berjenis kelamin perempuan (74%), usia 45 – 59 tahun (39%) dan >59 tahun (39%), indeks massa tubuh kategori overweight (44%), tekanan darah sistolik > 140 mmHg (43%), tekanan darah diastolik 80 – 89 mmHg (68%), kadar kolesterol total peserta berada pada kategori normal (67%), kadar glukosa sewaktu sebagian besar peserta normal < 200 mg/dL (80%), kadar asam urat laki-laki sebagian besar normal (57%), kadar asam urat pada peserta perempuan >5,7 mg/dL (58%), dan terdapat perbedaan signifikan rerata nilai pengetahuan osteoporosis sebelum dan sesudah penyuluhan (p value 0,001).
Copyrights © 2018