HIKMAH : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Vol 10, No 2 (2021)

KONSEP METAFISIKA PERSPEKTIF IBNU SINA DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Robin Sirait (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Dec 2021

Abstract

ABSTRAKKajian tentang metafisika sampai saat ini banyak dibahas oleh para filosof salah saatunyaadalah ahli filosof Ibnu Sina menempatkan jiwa manusia pada peringkat yang paling tinggi. Iadisamping sebagai dasar berfikir, juga mempunyai daya-daya yang terdapat pada jiwa tumbuhandan hewan. Penjelasan di atas juga menunjukkan bahwa menurut Ibnu Sina, jiwa manusiatidak hancur dengan hancurnya jasad. Sedangkan jiwa tumbuhan dan hewan yang ada dalamdiri manusia akan hancur dengan matinya badan dan ia tidak akan dihidupkan kembali diakhirat. Karena fungsi-fungsinya bersifat fisik dan jasmani, maka pembalasan untuk kedua jiwaini ditentukan di dunia.Ibnu Sina melalui pemikirannya dalam kajian filsafat tentang jiwa merupakan hal yangsangat penting. Di dalam Al- Qur’an dan Al-Hadis kata jiwa di istilahkan dengan kata an-Nafs,kata an-Nafs ini adalah sebutan dalam kajian filsafat. Ibnu Sina menjelaskan ada 4 tingkatanakal, yaitu: pertama, Akal Potensial yaitu potensi akal yang luar biasa dimana akal ini belummampu digunakan berpikir dan belum dilatih sedikit pun dan biasanya ada pada anak yangbelum diolah, dan wujud sebenarnya ada pada tiap manusia. Kedua, Akal bil makalat yaitu akalyang sudah mulai dibentuk, diajari dan memerlukan waktu (pelatihan) lalu akan diarahkankemana baiknya. Ketiga, Akal bil fi’li ( actual) yaitu akal yang sudah memiliki kekuatan untukberfikir tentang hal-hal yang nyata. Keempat, Akal tertinggi (mustafad), yaitu akal yang sudahmampu memikirkan pengetahuan yang lebih tinggi dan akal ini biasanya diperoleh melaluipendidikan.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

hikmah

Publisher

Subject

Religion Education Social Sciences Other

Description

Jurnal Hikmah : Jurnal Pendidikan agama islam upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan penelitian tentang pendidikan untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar ...