Keterbatasan referensi matakuliah antropolinguistik yang menyajikan nilai-nilai kearfian lokal menyebabkan lemahnya pemahaman mahasiswa akan nilai-nilai budaya daerah. . Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengintergasikan kearifan lokal dalam materi ajar antropilinguistik sebagai upaya penguatan pemahaman dan karakter mahasiswa program studi sastra IISBUD SAREA. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melibatkan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa banyak kearifan lokal yang dapat diintergrasikan dalam bahan ajar antropolinguistik seperti 1) tradisi kesusastraan lisan seperti lawas, cerita rakyat, dan nyanyian rakyat; 2) tradisi permainan rakyat seperti permainan tradisional rakyat, tarian, pesta rakyat (festival kuliner, pentas seni budaya); 3) tradisi ritual adat seperti upacara pernikahan (barodak, nyorong), upacara sebelum melahirkan (bisutian), dan upacara memanen (ponan); 4) tradisi musik rakyat seperti tradisi memainkan sakeco dan gendang. Dari semua kearifan lokal tersebut merupakan kearfian lokal daeah Sumbawa yang dapat di integrasikan ke dalam bahan ajar antropolinguistik untuk menguatkan pemahaman dan karakter mahasiswa.
Copyrights © 2021