Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana desain grafis dan warganet bisa menggunakan Teori Etika Visual untuk menciptakan pesan verbal-visual. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan Teori Etika Visual sebagai pisau analisis. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi di media sosial maupun digital dan studi literatur. Komunikasi teknologi mendorong pesan dapat disampaikan dengan cepat, mudah dan menjangkau khalayak yang lebih luas. Namun jika tidak digunakan secara ideal dan sesuai kebutuhannya, pesan-pesan tersebut dapat membawa perpecahan, tindak kriminal, perundungan, penyebaran hoak, dan lain sebagainya. Teori Etika Visual diperkenalkan pertama kali oleh Julianne .H Newton. Di dalamnya terdapat dua kegiatan utama, yaitu proses dan pemaknaan yang dilihat secara etis dan tidak etis. Seorang desainer grafis dituntut memiliki standar yang lebih tinggi dalam hal kualitas penciptaan pesan melalui perilaku, keahlian dan nilai-nilai yang profesional. Jika desainer grafis mengaplikasikan Teori Etika Visual di dalam karyanya, maka ini akan mengedukasi masyarakat (netizen) untuk berhati-hati dan selektif dalam memproduksi dan berbagi pesan visual.
Copyrights © 2022