Pembelajaran hendaknya mengedepankan keaktifan siswa dalam memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara sehingga pengetahuan yang diperoleh bermakna bagi dirinya. Pengetahuan yang diperoleh bersumber dari pengalaman yang ditemukannya sendiri dan menempatkan dirinya sebagai subjek belajar. Pembelajaran dengan konsep ini disebut dengan pembelajaran penemuan (Discovery Learning). Pembelajaran discovery learning menuntut adanya kemampuan siswa dalam menerapkan metode ilmiah dengan keaktifan tinggi dalam menemukan pengetahuan yang bermakna bagi dirinya. Model pembelajaran ini memfasilitasi siswa untuk berfikir kritis, bertindak kreatif, dan produktif, serta terampil dalam berkolaborasi. Implementasinya menuntut siswa untuk belajar menemukan, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan sendiri. Langkah- langkah ilmiah ditempuh agar tidak terjadi kekeliruan dalam pengolahan informasi, sehingga pengetahuan baru yang diperoleh adalah pengetahuan yang benar, serta melatih siswa untuk terbiasa mengemukakan berbagai hal berdasarkan bukti-bukti yang akurat. Discovery learning menimbulkan keingintahuan dan motivasi siswa untuk terus melanjutkan tugas mereka hingga menemukan jawaban dari permasalahan. Selain itu, discovery learning juga membiasakan siswa untuk terampil dalam menyelesaikan masalah secara mandiri dan reflektif. Mandiri yang dimaksud adalah tidak bergantung pada apa yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui aktifitas penemuan dan diskusi. Dalam pembelajaran siswa aktif mencari tahu dan tidak lagi diberi tahu. Selain itu, discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan dalam kurikulum 2013.
Copyrights © 2022