Artikel ini mengusulkan sebuah metodologi hermeneutika dalam ilmu tafsir. Menurut penulis, penerapan hermeneutika dalam ilmu tafsir selama ini menimbulkan kontroversi karena terdapat perbedaan mendasar antara keduanya. Hermeneutika berpijak pada segitiga hermeneutika, yakni teks, konteks, dan pengarang. Dalam kasus Alquran, ketiganya berbeda dengan teks lain. Perbedaan-perbedaan itu yang ingin âdidamaikanâ penulis dengan mengusulkan âsegitigaâ baru.
Copyrights © 2010