Pendahuluan: Gagal Ginjal Kronik (GGK) kini telah menjadi masalah kesehatan yang serius di dunia. Penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan kematian sebesar 36 juta warga dunia. Penatalaksanaan gagal ginjal yang digunakan di Indonesia yaitu dengan hemodialisis sebesar 78%. Masalah yang muncul pada pasien hemodialisis akan mengalami sakit kepala, mual muntah, menggigil/dingin, yang merupakan tanda dan gejala dari fatigue Tujuan:Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik napas dalam terhadap penurunan tingkat fatigue pada pasien hemodialisis di ruang hemodialisis RSUD Kota Mataram. Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodialisis diruang hemodialisis RSUD Kota Mataram sebanyak 80 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang mengalami fatigue sebanyak 25 responden. Teknik pengambilan sampel dengan Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan analisa data menggunakan uji T-test. Hasil: penelitian didapatkan bahwa sebelum melakukan teknik napas dalam sebagian besar responden berada pada tingkat fatigue berat dan setelah melakukan teknik napas dalam sebagian besar responden berada pada tingkat fatigue ringan, serta adanya pengaruh teknik napas dalam terhadap penurunan tingkat fatigue pada pasien hemodialisis di ruang hemodialisis RSUD Kota Mataram. Kesimpulan: Ada pengaruh teknik napas dalam terhadap penurunan tingkat fatigue pasien hemodialisis diruang hemodialisis RSUD Kota Mataram.
Copyrights © 2021