Pendidikan Abad ke-21 dituntut untuk menghasilkan generasi yang terampil dalam memanfaatkan teknologi dan mampu berpikir kritis. Lembar Kerja Peserta Didik Elektronik yang memuat indikator keterampilan berpikir kritis merupakan inovasi perangkat pembelajaran dari LKPD cetak. LKPD elektronik diharapkan dapat menjadi solusi ketika pembelajaran tidak dapat dilakukan tatap muka di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan LKPD elektronik. Penggunaan LKPD elektronik dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Aspek keterampilan berpikir kritis mengacu pada Facione, yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi, dan pengaturan diri. Keefektifan harapan lembar kerja peserta didik elektronik dilakukan dengan uji kelompok kecil (small group evaluation). Keefektifan harapan dapat dilihat berdasarkan hasil keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas LKPD elektronik. Perhitungan keefektifan harapan melalui uji kelompok kecil memiliki kategori yaitu 85,01 – 100,00% (sangat baik), 70,01 – 85,00% (baik), 50,01 – 70,00% (kurang baik), 01,00 – 50,00% (tidak baik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan harapan LKPD elektronik berdasarkan penilaian keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam mengerjakan LKPD elektronik memiliki kategori sangat baik pada keterampilan interpretasi dengan persentase 98,90%, analisis dengan persentase 93,23%, evaluasi persentase 91,58%, inferensi persentase 94,74%, eksplanasi persentase 92,74%, dan pengaturan diri persentase 89,78% serta pada keterampilan melakukan evaluasi dan pengaturan diri terdapat tanda-tanda mengalami peningkatan dari kategori baik menjadi sangat baik namun pada keterampilan lainnya, seperti interpretasi, analisis, inferensi, dan eksplanasi tidak mengalami peningkatan.
Copyrights © 2021