eater di Indonesia mengalami pasang surut.Teater tradisional, sudah terlanjur terkikis oleh bentuk-bentuk pertunjukan yang lebih modern.Di satu sisi kehadiran teater modern kita tidak diikuti oleh kemampuanmanajerial yang modern.Selain itu teater modern terkendala oleh ketidakmampuannya mengakar pada budayalokal Indonesia, sehingga kurang dekat dengan selera masyarakat Indonesia.Gandrik berusaha mengatasikedua kendala tersebut dengan memasukkan lokalitas sebagai elemen pertunjukannya, dan menggunakanmanajemen modern.TheatreinIndonesiahave ups and downs. Traditional theater, alreadyerodedbyother forms ofmoremodernperformances.On the onehandthe presence ofour moderntheateris notfollowedbymodernmanagerialskills. In additionitis constrained by theinabilityof moderntheaterrooted in thelocalcultureof Indonesia,making it lessclose to thetasteof Indonesian society.Gandriktrying toovercomeboththeseconstraintsby incorporatinglocalityas anelement ofthe show, and usingmodern management.Kata kunci: Manajemen modern, lokalitas, akar budaya, teater tradisional
Copyrights © 2011