MAGISTRA
No 77 (2011): Magistra Edisi September

MANAJEMEN DAN IDENTITAS DALAM PENTAS TEATER GANDRIK Mencermati Pentas Drama PAN-DOL (Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, Jumat 4 Juni 2010)

., Rosita (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2011

Abstract

eater di Indonesia mengalami pasang surut.Teater tradisional, sudah terlanjur terkikis oleh bentuk-bentuk pertunjukan yang lebih modern.Di satu sisi kehadiran teater modern kita tidak diikuti oleh kemampuanmanajerial yang modern.Selain itu teater modern terkendala oleh ketidakmampuannya mengakar pada budayalokal  Indonesia,  sehingga  kurang dekat  dengan  selera  masyarakat  Indonesia.Gandrik berusaha  mengatasikedua  kendala  tersebut  dengan  memasukkan  lokalitas  sebagai  elemen  pertunjukannya,  dan  menggunakanmanajemen modern.TheatreinIndonesiahave  ups  and  downs.  Traditional  theater,  alreadyerodedbyother  forms  ofmoremodernperformances.On  the  onehandthe  presence  ofour  moderntheateris  notfollowedbymodernmanagerialskills. In additionitis constrained by theinabilityof moderntheaterrooted in thelocalcultureof  Indonesia,making  it  lessclose  to  thetasteof  Indonesian  society.Gandriktrying  toovercomeboththeseconstraintsby incorporatinglocalityas anelement ofthe show, and usingmodern management.Kata kunci: Manajemen modern, lokalitas, akar budaya, teater tradisional

Copyrights © 2011