MAGISTRA
Vol 24, No 80 (2012): Magistra Edisi Juni

PENGAJARAN DRAMA BAHASA JAWA DI SEKOLAH

Wiranto, Dedek (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2012

Abstract

Pembelajaran seni drama tidak bisa lepas dari teater. Teater salah satu cabang seni pertunjukan yangpaling  kompleks,  di  dalamnya  memuat  beragam  unsur  seni  yang dapat  digunakan  sebagai  media  ekspresiestetik dalam setiap karyanya. Pembelajaran drama di sekolah sampai saat ini masih menitikberatkan padaaspek  kognitik  atau  oengetahuan  saja.  Siswa  hanya mengetahui  hal  –hal  yang sangat  umum seperti  judulnaskah, ringkasan cerita, dan nama  pengarangnya, belum memahami masalah drama yang mendasar yangmeliputi pengetahuan kognitif, afektif, dan psykomotor.Untuk dapat menyampaikan materi dengan baik, seorang pengajar harus menguasai seluk beluk drama,baik secara teori maupun secara praktek. Penguasaan teori dan praktek bagi seorang pengajar sangat pentingagar nantinya siswa mampu dan menguasai teori yang diperolehnya dan selanjutnya  teori tersebut dipraktekkandalam bentuk pementasan drama.Dengan  mengikuti  kegiatan  drama,  siswa  dapat  memetik  berbagai  manfaat  yang  terkandung  dalamkarya drama, yang mengungkapkan gelombang kehidupan manusia mang penuh dinamika. Selain itu siswadilatih terlibat secara langsung kegiatan social, sehingga memiliki rasa tanggung jawab, memiliki sifat gotongroyong,  bekerja  sama  dengan  orang  lain  demi  mencapai  tujuan  bersama.  Pertunjukan  drama  di  sekolahdidekatkan pada drama sebagai pertunjukan dan bukan sebagai drama pasif.Metode  penciptaan  atau  praktek  teater mengacu  pada  drama  realis  karena  memang  drama  (naskahlakon) yang digunakan biasanya memang drama realis. Gaya realis menyajikan satu potong kehidupan nyatadi atas pentasKata kunci: teater, drama realis, estetika

Copyrights © 2012