Pembelajaran seni drama tidak bisa lepas dari teater. Teater salah satu cabang seni pertunjukan yangpaling kompleks, di dalamnya memuat beragam unsur seni yang dapat digunakan sebagai media ekspresiestetik dalam setiap karyanya. Pembelajaran drama di sekolah sampai saat ini masih menitikberatkan padaaspek kognitik atau oengetahuan saja. Siswa hanya mengetahui hal hal yang sangat umum seperti judulnaskah, ringkasan cerita, dan nama pengarangnya, belum memahami masalah drama yang mendasar yangmeliputi pengetahuan kognitif, afektif, dan psykomotor.Untuk dapat menyampaikan materi dengan baik, seorang pengajar harus menguasai seluk beluk drama,baik secara teori maupun secara praktek. Penguasaan teori dan praktek bagi seorang pengajar sangat pentingagar nantinya siswa mampu dan menguasai teori yang diperolehnya dan selanjutnya teori tersebut dipraktekkandalam bentuk pementasan drama.Dengan mengikuti kegiatan drama, siswa dapat memetik berbagai manfaat yang terkandung dalamkarya drama, yang mengungkapkan gelombang kehidupan manusia mang penuh dinamika. Selain itu siswadilatih terlibat secara langsung kegiatan social, sehingga memiliki rasa tanggung jawab, memiliki sifat gotongroyong, bekerja sama dengan orang lain demi mencapai tujuan bersama. Pertunjukan drama di sekolahdidekatkan pada drama sebagai pertunjukan dan bukan sebagai drama pasif.Metode penciptaan atau praktek teater mengacu pada drama realis karena memang drama (naskahlakon) yang digunakan biasanya memang drama realis. Gaya realis menyajikan satu potong kehidupan nyatadi atas pentasKata kunci: teater, drama realis, estetika
Copyrights © 2012