Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono merupakan mercusuar Indonesia 15 tahun ke depan. Pada strategi ke-3 yaitu penguatan kemampuan SDM dan IPTEK Nasional, sangat erat kaitannya dengan Perguruan Tinggi sebagai produsen SDM yang berkualitas.      Perguruan Tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal diberikan tugas dan tanggung jawab untuk mempersiapkan mahasiswa agar terbentuk sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengisi kebutuhan masyarakat akan tersedianya tenaga ahli dan tenaga terampil dengan tingkat dan jenis kemampuan yang sangat beragam. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan knowledge worker (pekerja pengetahuan) dan knowledge leader (pemimpin pengetahuan) yang mampu mengaplikasikan knowledge management dalam institusinya.Aplikasi manajemen pengetahuan harus tercermin dalam pengelolaan pengetahuan di Perguruan Tinggi melalui konversi pengetahuan seperti : sosialisasi, eksternalisasi dan internalisasi yaitu melalui berbagai pertemuan ilmiah baik berupa rapat rutin, seminar maupun lokakarya serta mendokumentasiannya. Sedangkan dalam konversi pengetahuan kombinasi perlu memanfaatkan information technology, e-learning, multimedia, internet dan lain-lain dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu harus ditunjang dengan ekosistem learning organization yang mampu mendorong para knowledge worker  untuk melakukan pekerjaan dengan professional. Adapun dimensi dari knowledge leader yang mempengaruhi pekerja pengetahuan dalam mengadopsi praktek-praktek manajemen pengetahuan yaitu : Intelectual Stimulator, People Person, Reinforcer, Disciplinarian Not, Flexible Gatekeeper, Networker.Key Words : Knowledge Management, Knowledge Worker, Knowledge Leader, learning organization,  dan MP3EI.
Copyrights © 2013