Borobudur
Vol. 15 No. 2 (2021): Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur

MINYAK ATSIRI UNTUK PENGENDALIAN MIKROORGANISME PADA SITUS CANDI SUROWONO

Fransiska Dian Ekarini (Balai Konservasi Borobudur)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2021

Abstract

Situs Candi Surowono yang lokasinya berada di alam terbuka sangat rentan terhadap kerusakan dan pelapukan. Salah satu penyebab kerusakan dan pelapukan batu andesit penyusun Candi Surowono adalah adanya mikroorganisme berupa lumut (moss) dan lumut kerak (lichen), mikroorganisme ini apabila tidak dikendalikan maka lama kelamaan akan menyebabkan degradasi kekuatan batu Candi Surowono. Salah satu upaya untuk pengendalian mikroorganisme ini digunakan bahan alam yaitu minyak atsiri sebagai alternatif pengganti bahan kimia yang selama ini dipakai. Keunggulan penggunaan bahan alam ini adalah selain bahannya yang mudah didapat juga ramah lingkungan dan tidak beracun. Minyak atsiri yang dipakai adalah sereh wangi, pala dan cengkeh. Pemakaiannya dalam bentuk emulsi yaitu dicampurkan dengan surfaktan (tween 80) dan akuades. Konsentrasi masing-masing emulsi minyak atsiri adalah 10%. Pengaplikasian bahan emulsi minyak atsiri dengan cara semprot (spray) pada permukaan batu andesit yang ditumbuhi mikroorganisme. Hasil pengaplikasian menunjukkan bahwa emulsi minyak atsiri sereh wangi dan cengkeh efektif untuk membersihkan lumut (moss), sedangkan untuk membersihkan lumut kerak (lichen) paling efektif menggunakan emulsi minyak atsiri cengkeh.

Copyrights © 2021