beta (Biosistem dan Teknik Pertanian)
Vol 10 No 2 (2022): September

Karakteristik Briket Berbahan Baku Kulit Kopi dengan Variasi Suhu dan Lama Waktu Pengarangan yang Berbeda

Luh Gede Gita Gowinda Mulyana Utami (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia)
Ni Luh Yulianti (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia)
I Putu Surya Wirawan (Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia)



Article Info

Publish Date
09 Dec 2021

Abstract

Abstrak Kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi alternatif yang banyak dijumpai pada sektor pertanian yang merupakan limbah biomassa. Kegiatan meneliti ini mempunyai tujuan dalam memperoleh pengaruh variasi suhu dan lama waktu pengarangan yang berbeda tehadap kualitas briket kulit kopi. Perancangan atas percobaan kegiatan meneliti ini mempergunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua (2) faktor. Faktor pertamanya yakni suhu pengarangan (S) 200°C, 250°C, dan 300°C. Faktor kedua yaitu lama waktu pengarangan (L) 30 menit, 45 menit, dan 60 menit. Kombinasi rancangan percobaan penelitian dengan 2 kali ulangan yang akan diperoleh 18 unit percobaan. Parameter yang diamati pada penelitian meliputi kadar air, kerapatan massa, kuat tekan, kadar abu, volatile matter, karbon terikat, dan laju pembakaran. Pada penelitian ini data yang didapatkan dilakukan kegiatan menganalisis melalui pengujian sidik ragam serta pengujian Duncan jika terdapat perbedaan yang signifikan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara suhu dan waktu pengarangan memberi pengaruhnya yang bersignifikan kepada parameter mutu briket yang diperoleh. Briket dengan suhu pengarangan yang digunakan yaitu 3000C dan lama waktu pengarangan 60 menit (S3L3) sebagai perlakuan yang menciptakan briket berkualitas terbaik. Karakteristik dari briket hasil perlakuan S3L3 ini adalah memiliki kuat tekan sebesar 235.11 kgf/cm2, kerapatan massa sebesar 0.62 g/cm3, kadar air sebesar 1.67%, dan laju pembakaran sebesar 0.012 g/menit. Abstract Coffee husks can be used as an alternative energy source which is often found in the agricultural sector as biomass waste. This research was conducted to determine the effect of different temperature variations and carbonization on the quality of coffee husk briquettes. The experimental design of this study used a factorial Randomized Block Design (RAD) with 2 (two) factors. The first factor is the cooking temperature (S) 200°C, 250°C, and 300°C. The second factor is the length of writing time (L) 30 minutes, 45 minutes, and 60 minutes. The combination of a research experiment design with 2 replications will produce 18 experimental units. Parameters observed in this study include moisture content, mass density, compressive strength, ash content, volatile matter, bound carbon, and combustion rate. In this study, the data obtained were analyzed by variance test and continued with Duncan's test if there were significant differences between treatments. The results showed that the interaction of temperature and cooking time had a significant effect on the quality parameters of the briquettes produced. The briquette treatment with the curing temperature used was 300°C and the curing time of 60 minutes (S3L3) was the treatment that produced the best quality briquettes. The characteristics of S3L3 treatment briquettes are that they have a compressive strength of 235.11 kgf/cm2, a mass density of 0.62 g/cm3, a water content of 1.67%, and a combustion rate of 0.012 g/min.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

beta

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) memuat hasil penelitian di bidang teknik biosistem (biosystem engineering). Cakupan dari jurnal ini merentang dari aplikasi ilmu keteknikan untuk pertanian. Diantara bidang ilmu tersebut, yang menjadi fokus adalah Bidang Manajemen Keteknikan Pertanian, ...