Pandemi COVID-19 menimbulkan perlunya gaya hidup baru dalam menjalani kehidupan, tidak terkecuali pada aktivitas dakwah. Adanya pandemi COVID-19 menjadi dinding (persoalan dan tantangan) aktivitas dakwah, tidak terkecuali dakwah NU di Kecamatan Rejotangan. Dengan demikian, NU di Kecamatan Rejotangan mengkonstruksi dakwah dengan melakukan pendekatan dan realisasi metode dakwah dalam meningkatkan religiusitas masyarakat, sekaligus sebagai upaya untuk menyesuaikan diri di tengah kebijakan pemerintah seperti PSBB dan PPKM yang pada intinya mewajibkan bagi masyarakat untuk menjaga jarak dan mengurangi mobilitas sebagai langkah untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Mulanya, sebelum pandemi COVID-19 banyak aktivitas dakwah NU di Kecamatan Rejotangan yang terselenggara langsung dalam satu majelis dengan jumlah mad’u dalam skala besar. Akan tetapi, setelah pandemi COVID-19 melanda, praktik dakwah NU di Kecamatan Rejotangan mengalami perubahan seperti penerapan protokol kesehatan dalam dakwahnya, juga penerapan metode dakwah yang didukung dengan memanfaatkan media modern.
Copyrights © 2021