SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Vol 19, No 1 (2021): Desember 2021

PENERAPAN METODE LOWEST SUPPLY LOWEST COST DAN STEPPING STONE DALAM MEMINIMUMKAN BIAYA TRANSPORTASI LARIS BUAH PEKANBARU

Sri Basriati, M.Sc (Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau)
Elfira Safitri, M.Mat (Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau)
Nur Azizah Br Barus (Prodi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Suska Riau)



Article Info

Publish Date
25 Dec 2021

Abstract

             Permasalahan transportasi merupakan permasalahan yang membahas tentang pengoptimalan biaya transportasi dalam pendistribusian barang. Pendistribusian barang ke berbagai daerah tentunya membutuhkan biaya transportasi yang tidak sedikit jumlahnya sehingga diperlukan pengoptimalan biaya, seperti yang dialami oleh Toko Laris Buah Pekanbaru. Pengoptimalan biaya transportasi dapat dilakukan dengan menerapkan  model transportasi. Model  transportasi yang digunakan adalah metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) dan stepping stone. Metode LSLC dimulai dengan mencari nilai persediaan terendah, mengalokasikan biaya terendah dari deretan persediaan terendah, mengurangi jumlah biaya dari permintaan dan persediaan, hingga nilai permintaan dan persedian terpenuhi. Sedangkan metode stepping stone diawali dengan menentukan nilai fisibel awal dengan metode north west corner. Berdasarkan kedua metode tersebut didapatkan biaya minimum  transportasi untuk Toko Laris Buah Pekanbaru sebesar Rp. 4.705.000,00  setiap minggunya. Kata Kunci:  Biaya transportasi, metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC), stepping stone.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

sitekin

Publisher

Subject

Control & Systems Engineering Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Industrial & Manufacturing Engineering Other

Description

Sesuai dengan standard ISO 45001 bahwa karyawan harus berpartisipasi dalam melakukan pencegahan kecelakaan. Untuk itu perusahaan telah menetapkan Program Hazob (Hazard Observation) untuk mengidentifikasi bahaya dan melakukan tindakan koreksinya. Penerapan Program Hazob masih dengan metode ...