Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab kematian di dunia. Antibiotika sering digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri namun saat ini mengalami resistensi. Berdasarkan hal tersebut, penelusuran alternatif antibiotika dari bahan alam perlu dilakukan, salah satunya dari fungi. Fungi merupakan mikrobe eukariotik sebagai sumber utama antibiotika yang tersedia saat ini termasuk penisilin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat hasil fermentasi isolat fungi tanah muara terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus. Penapisan fitokimia ekstrak menggunakan metode KLT sedangkan pengujian aktivitas antibakteri penelitian ini menggunakan metode mikrodilusi. Aktivitas antibakteri dilaporkan dalam persen penghambatan. Hasil uji antibakteri ketujuh ekstrak memiliki aktivitas dengan persen penghambatan tertinggi dari kode isolate IS-IB-T2 sebesar 66,5 ± 1,1 % dan terendah dari kode isolate IS-IB-B2 sebesar 12,2 ± 0,7 % pada konsentrasi 100 μg/mL. Adanya terpenoid dalam tiap ekstrak diduga memiliki kontribusi dalam mekanisme antibakteri. Maka dari itu, fungi yang berasal dari tanah muara berpotensi untuk dieksplorasi senyawa antibiotiknya lebih jauh lagi.
Copyrights © 2022