Anak retardasi mental merupakan penyandang disabilitas cukup tinggi di Indonesia. Anak mengalami penurunan intelektual, gangguan adaptasi sosial, keterbatasan aktifitas dan partisipasi. Penelitian bertujuan mengidentifikasi kualitas hidup anak retardasi mental di SLB C Sumbersari Bandung. Penelitian menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Populasi terdiri dari orang tua atau pemberi asuhan utama anak retardasi mental. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sehingga mendapatkan 81 responden. Alat ukur menggunakan PedsQLTM 4.0 Proxy Report versi Bahasa Indonesia, meliputi penilaian fungsi fisik, emosional, sosial, dan sekolah. Data dianalisis menggunakan The PedsQLTM Scoring Algorithm. Hasil penelitian menunjukkan 55,6% anak memiliki kualitas hidup buruk pada setiap fungsi kualitas hidup dan 44,4% anak memiliki kualitas hidup baik. Keterbatasan yang dimiliki anak menghambat anak mencapai kesejahteraan dan kualitas hidup yang baik. Sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup anak, diantaranya dengan program olahraga terstruktur, melatih anak mengendalikan marah, melatih anak berinteraksi sosial, dan menyusun kurikulum serta program kesehatan sesuai kebutuhan anak
Copyrights © 2022