Prostitusi adalah masalah sosial klasik pada suatu negara. Prostitusi di suatu tempatseringkali dibenci oleh masyarakat, apalagi jika prostitusi berada di tengah masyarakat. Haltersebut akan menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat (permisifitas) sehingga akanmemperngaruhi kelangsungan hidup (survival) dari WTS yang ada di tengah masyarakattersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadapkeberadaan WTS dan bagaimana pengaruh tanggapan masyarakat terhadap kelangsunganaktivitas WTS di Dusun Petamanan.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakandi Lokalisasi Petamanan yang berada di kawasan Pangkalan Truk Banyuputih. Metode yangdigunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa tanggapan masyarakat Dusun Petamanan lebihbersikap netral, acuh tak acuh, dan cenderung membiarkan (permisif) terkait keberadaanlokalisasi dan WTS tersebut. Terkait kelangsungan hidup dari WTS yang berada di lokalisasidan berdekatan dengan warga, sikap warga yang cenderung membiarkan (permisif) adanyalokalisasi dan WTS mengakibatkan WTS di lokalisasi sampai saat ini dapat melangsungkanhidupnya dengan baik tanpa ada penolakan yang cukup berarti (belum sampai tahaptindakan).Saran, perlu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak prostitusi danproses penularan/penyebaran HIV/AIDS. Bagi WTS, perlu diberikan pelatihan keterampilanagar kembali hidup normal di masyarakat.
Copyrights © 2017