Jurnal Sylva Scienteae
Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Sylva Scienteae Volume 5 No 1 Edisi Februari 2022

ANALISIS ASOSIASI TUMBUHAN OBAT DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT DESA MANDIANGIN, KALIMANTAN SELATAN

Eko Prabowo (Universitas Lambung Mangkurat)
Setia Budi Peran (Universitas Lambung Mangkurat)
Ahmad Yamani (Universitas Lambung Mangkurat)



Article Info

Publish Date
28 Feb 2022

Abstract

This study aims to analyze the association of medicinal plants with other species of plants. The research was conducted at KHDTK, Lambung Mangkurat University, Mandiangin Village, South Kalimantan for ± 3 months. Sampling using the checkered line method, namely by jumping one or more plots in a certain path and determining the point of observation by purposive sampling. Plant association is used to determine the association between medicinal plants and other species of plants by calculating a two-dimensional contingency table. The results showed that the composition of plant species in KHDTK was found in 72 species of plants. The number of plant species at the seedling growth rate was 38 species, 44 species of saplings, 27 species of poles and 39 types of trees. There are 12 medicinal plants found that are associated with other plants, where the analysis is based on each growth rate. The medicinal plants are associated very significantly with the positive association type. Negatifly associated species were found at the seedling level with a combination of Sapit Undang with Patindis (Uruphyllum arborescens) and Tretepan (Antidesma sp.) With a minimum association of -1. The level of saplings also found a negatif association in the combination of dragon lime (Callophylum saluatri) and the combination of Sapit Undang and Sapat also had a minimum association of -1.Penelitian ini bertujuan untuk mengnanalisis asosiasi tumbuhan obat dengan tumbuhan jenis lain. Penelitian dilaksanakan di KHDTK Universitas Lambung Mangkurat Desa Mandiangin, Kalimantan Selatan selama ± 3 bulan. Pengambilan sampel dengan metode garis berpetak, yaitu dengan cara melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur tertentu dan penentuan titik pengamatan secara purposive sampling. Asosiasi tumbuhan digunakan untuk mengetahui asosiasi antara tumbuhan obat dengan tumbuhan jenis lain dengan dilakukan perhitungan tabel kontangensi dua dimensi. Hasil penelitian menunjukan komposisi jenis tumbuhan di KHDTK ditemukan 72 jenis tumbuhan. Jumlah jenis tumbuhan pada tingkat pertumbuhan semai terdapat 38 jenis, tingkat pancang ada 44 jenis, tingkat tiang 27 jenis dan pohon 39 jenis. Tumbuhan obat yang ditemukan ada 12 jenis yang diasosiasikan dengan tumbuhan lain, dimana analisis didasarkan pada tiap-tiap tingkat pertumbuhan. Tumbuhan obat yang berasosiasi rata-rata sangat nyata dengan tipe asoisasi positif. Jenis yang berasosiasi negatif ditemukan pada tingkat semai dengan kombinasi Sapit undang dengan Patindis (Uruphyllum arborescens) dan Tretepan (Antidesma sp.) dengan asosiasi minimum -1. Tingkat pancang juga ditemukan asosiasi negatif pada kombinasi Kapur naga (Callophylum saluatri) dan kombinasi Sapit undang dengan Sapat juga terjadi asosiasi minimum -1

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

jss

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Sylva Scienteae merupakan jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian di bidang kehutanan, meliputi Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, dan Konservasi Hutan. Jurnal ini diterbitkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Terbit pertama kali di bulan Agustus ...