Abstrak: Infeksi menular seksual (IMS) menimbulkan beban morbiditas dan mortalitas serta secara langsung berdampak pada kualitas hidup dan kesehatan reproduksi.Seiring dengan perkembangan sosial, demografi dan migrasi penduduk, populasi berisiko tinggi juga meningkat pesat, terutama homoseksual. Homoseksual, istilah yang digunakan bagi orang dengan orientasi seksual terhadap jenis kelamin yang sama. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) dan wanita yang berhubungan seks dengan wanita (WSW) merupakan bentuk perilaku seksual. Berdasarkan studi, IMS yang sering dijumpai pada LSL dan biseksual adalah sifilis, gonore, infeksi klamidia, uretritis non gonore, limfogranuloma venerum, infeksi Herpes simplex virus (HSV) tipe 2, Human papilloma virus (HPV), gay bowel syndrome serta Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kelompok ini 17 kali lebih berisiko menderita kanker anus dibandingkan lelaki heteroseks. WSW juga memiliki faktor risiko IMS diantaranya lesi oral aktif (HSV, sifilis dan gonore), tertular sekret servikovaginal dan anorektal yang terinfeksi, hepatitis A, B, C, kuman patogen enterik, HPV, iritasi vulva, infeksi dari penggunaan alat bantu seks tanpa dibersihkan, dan HIV. Oleh karena itu, penting mengetahui risiko IMS akibat perilaku seks di kalangan homoseksual, baik LSL dan WSW. Kedua perilaku seksual tersebut, baik dalam ranah agama maupun ranah sosial disebut sebagai bentuk seks menyimpang.Kata Kunci: Homoseksual, Infeksi menular seksual, LSL, Risiko seks menyimpang, WSW.
Copyrights © 2022