Jurnal Inovasi Pembangunan
Vol 4 No 02 (2016): August 2016

Karakteristik Fruktooligosakarida (FOS) Hasil Isolasi dari Kulit Pisang sebagai Prebiotik pada Ternak

Hertini Rani (Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri lampung)
Suraya Kaffi Syafura (Jurusan Peternakan, Politeknik Negeri lampung)
Zulfahmi User (Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri lampung)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2016

Abstract

Dalam suatu usaha peternakan yang intensif, pakan merupakan faktor biaya produksi terbesar. Untuk itu peternak harus berupaya semaksimal mungkin agar pakan dapat digunakan secara optimal dengan penggunaan bahan-bahan limbah agroindustri yang masih mempunyai nilai nutrisi tinggi. Upaya yang dapat ditempuh antara lain dengan penggunaan senyawa fruktooligosakarida (FOS) dari hasil isolasi kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fruktooligosakarida (FOS) dari kulit pisang mentah dan matang yang diperoleh dari hasil industri rumahtangga pembuatan kripik pisang dan pisang goreng yang ada di wilayah Kota Bandar Lampung dan pengaruhnya terhadap kinerja dan kualitas karkas ternak kambing peranakan Etawah (PE). Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama adalah isolasi senyawa fruktooligosakarida (FOS) dari kulit pisang dan aplikasinya terhadap kinerja dan kualitas ternak kambing peranakan Etawah. Perlakuan yang digunakan adalah kulit pisang mentah, kulit pisang matang dan kontrol yang masing-masing perlakuan diulang tiga kali dengan rancangan acak kelompok. Data yang didapat dari hasil penelitian ini adalah Kadar Fruktooligosakarida pada kulit pisang mentah sebesar 35% sedangkan kadar Fruktooligosakarida pada kulit pisang matang sebesar 38%, dan pada perlakuan kulit pisang mentah didapat kadar yang ebih tinggi terhadap kandungan air yaitu 66.03%, kejernihan 93.7%,karbohidrat 22.64%, protein 1.08% dan derajat polimerasi 3.22% sedangkan kadar lemak tertinggi yaitu2.11% dan kadar gula pereduksi 25.25% didapat pada perlakuan kulit pisang matang. Dan total gula dari kedua perlakuan berdasarkan analisa sidik ragam tidak berbeda nyata pada taraf 1% dan 5%

Copyrights © 2016