Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakteristik Fruktooligosakarida (FOS) Hasil Isolasi dari Kulit Pisang sebagai Prebiotik pada Ternak Hertini Rani; Suraya Kaffi Syafura; Zulfahmi User
Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan Vol 4 No 02 (2016): August 2016
Publisher : Balitbangda Provinsi Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.055 KB)

Abstract

Dalam suatu usaha peternakan yang intensif, pakan merupakan faktor biaya produksi terbesar. Untuk itu peternak harus berupaya semaksimal mungkin agar pakan dapat digunakan secara optimal dengan penggunaan bahan-bahan limbah agroindustri yang masih mempunyai nilai nutrisi tinggi. Upaya yang dapat ditempuh antara lain dengan penggunaan senyawa fruktooligosakarida (FOS) dari hasil isolasi kulit pisang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fruktooligosakarida (FOS) dari kulit pisang mentah dan matang yang diperoleh dari hasil industri rumahtangga pembuatan kripik pisang dan pisang goreng yang ada di wilayah Kota Bandar Lampung dan pengaruhnya terhadap kinerja dan kualitas karkas ternak kambing peranakan Etawah (PE). Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama adalah isolasi senyawa fruktooligosakarida (FOS) dari kulit pisang dan aplikasinya terhadap kinerja dan kualitas ternak kambing peranakan Etawah. Perlakuan yang digunakan adalah kulit pisang mentah, kulit pisang matang dan kontrol yang masing-masing perlakuan diulang tiga kali dengan rancangan acak kelompok. Data yang didapat dari hasil penelitian ini adalah Kadar Fruktooligosakarida pada kulit pisang mentah sebesar 35% sedangkan kadar Fruktooligosakarida pada kulit pisang matang sebesar 38%, dan pada perlakuan kulit pisang mentah didapat kadar yang ebih tinggi terhadap kandungan air yaitu 66.03%, kejernihan 93.7%,karbohidrat 22.64%, protein 1.08% dan derajat polimerasi 3.22% sedangkan kadar lemak tertinggi yaitu2.11% dan kadar gula pereduksi 25.25% didapat pada perlakuan kulit pisang matang. Dan total gula dari kedua perlakuan berdasarkan analisa sidik ragam tidak berbeda nyata pada taraf 1% dan 5%
Penggunaan Pelet Ransum Lengkap dengan Sumber Hijauan Rumput Gajah (Pennisetum Purpurium) Untuk Pakan Ternak Ruminansia Zulfahmi User; Suraya Kaffi Syafura; Wisnaningsih User
Inovasi Pembangunan : Jurnal Kelitbangan Vol 4 No 03 (2016): November 2016
Publisher : Balitbangda Provinsi Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.818 KB)

Abstract

Ketersediaan pakan yang berasal dari bahan pertanian seringkali terkendala oleh masalah musim yang berlimpah saat musim hujan dan kekurangan saat musim kemarau. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut perlu dilakukan proses pembuatan pakan yang efektif efisien dan berkualitas baik. Ketersediaan pakan ternak mutlak harus terjaga agar produktivitas dalam menghasilkan daging maupun susu dengan kualitas baik dapat dipertahankan. Lampung merupakan wilayah penghasil limbah pertanian yang cukup melimpah seperti kulit kopi, kulit dan daun singkong, pelepah sawit, tandan kosong kelapa sawit, dedak dan lain-lain. Potensi tersebut memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai bahan pakan ternak secara optimal, dan dapat digunakan untuk mengatasi ketersediaan pakan disaat musim kemarau. Guna memenuhi kontinuitas pakan, aspek pengolahan pakan lengkap dan penyimpanannya perlu mendapatkan perhatian. Salah satu cara yang murah untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memperkecil ukuran, mengeringkannya dan memadatkannya dalam bentuk pelet. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pelet ransum lengkap dengan hijauan rumput gajah yang memenuhi standar ekspor. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan air 5%, 10%, dan 15% dari bahan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan protein, lemak, karbohidrat, kadar air, dan kadar abu dari ketiga perlakuan tidak berbeda nyata. Uji lanjut dengan beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5% menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata terhadap persentase kandungan zat gizi pada proses pembuatan pellet ransum lengkap dengan sumber hijauan rumput gajah (Pennisetum purpureum).