China’s Belt Road Initiative (China’s BRI atau BRI Tiongkok) atau Prakarsa Sabuk Jalan Tiongkok merupakan diplomasi ekonomi dan politik Pemerintah Tiongkok yang bertujuan untuk mengamankan pasokan produksi negara dan devisa, penyebaran modal dan investasi, serta peningkatan hubungan internasional. Selain itu, China’s BRI merepresentasikan peta jalan tentang bagaimana Tiongkok memainkan strategi agar terintegrasi ke dalam ekonomi dunia. Selain itu sekaligus juga memperkuat pokgaruh politik di daerah Sabuk dan Jalan sambil menggabungkan seluruh kepentingan ekonomi, politik, budaya, dan keamanan internal dan eksternal (Mitrovic, 2018). Belt Road Initiative dikembangkan dari dasar budaya Taoisme, Konfusianisme dan Mohisme yang mengajarkan etika dan hukum dalam bermasyarakat. Budaya Tiongkok menjadi ruh dalam berjalannya Belt Road Initiative. Xi Jinping menyebutkan bahwa Belt Road Initiative memiliki sifat damai, harmoni, terbuka dan makmur yang sejalan dengan etika yang diajarkan dalam ajaran Konfusianisme, Taoisme, dan Mohisme. Belt Road Initiative diharapkan membantu negara tersebut mencapai impiannya menjadi negara yang kuat. Dalam perjalanan China’s BRI, Tiongkok melakukan pendekatan sosial budaya dengan negara-negara yang diajak kerjasama. Belt Road Initiative memberikan manfaat luar biasa bagi Tiongkok sendiri untuk merealisasikan impiannya. Tulisan ini berupaya menggambarkan mengenai ide besar China’s BRI tersebut beserta tantangan dan strategi budaya dan kerjasama lainnya yang dilaksanakan di dalamnya. Pemerintah Tiongkok ingin kerjasama BRI ini tidak berakhir dalam bentuk proyek fisik saja, tetapi juga menciptakan kerjasama bidang sosial dan budaya dan hubungan antar masyarakat. Namun, salah satu masalah yang harus diatasi Tiongkok adalah citra negatif negara tersebut di dunia. Banyak negara yang merasa khawatir terhadap dampak yang ditimbulkan oleh Belt Road Initiative.Kata kunci :China’s Belt Road Initiative (China’s BRI), BRI, BRI Tiongkok, Prakarsa Sabuk Jalan Tiongkok, proyek kerjasama, impian Tiongkok, sosial budaya.
Copyrights © 2021