Konstruksi sosial dalam masyarakat pedesaan seringkali meminggirkan perempuan, yang membuat kondisi ketidaksetaraan gender. Perempuan diekspetasikan memiliki perilaku tertentu, diharuskan menjaga martabatnya dan harga dirinya karena posisinya yang sering kali subordinat dari laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa interaksi simbolik dan komunikasi orang tua berdasarkan gender anak di lingkungan rawa pasang surut (studi pada petani penggarap di Barito Kuala). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah petani penggarap di Desa Jejangkit Timur dan Jejangkit Barat kabupaten Barito Kuala. Data primer diperoleh dari hasil wawancara kepada dua kepala desa dan empat keluarga petani penggarap sebagai key informant. Hasil dan pembahasan, komunikasi yang terbentuk antara orang tua dan anak anak dapat digambarkan sebagai hubungan yang memiliki kualitas diantara keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terbentuk antara orang tua dan anak anak dapat digambarkan sebagai hubungan yang memiliki kualitas diantara keduanya Kualitas komunikasi orang tua itu sendiri berdampak kepada perkembangan anak. Komunikasi berdasarkan gender antara orang tua dan anak yang terjadi di masyarakat lingkungan rawa pasang surut ditemukan masih adanya pembeda diantara anak laki-laki serta anak perempuan, ada perbedaan perlakukan untuk hal hal-hal tertentu. Interaksi simbolik keluarga mempergunakan bahasa secara langsung karena mudah untuk dipahami, dimengerti dan jelas apa yang ingin disampaikan.Â
Copyrights © 2022