Jurnal Sekolah Dasar (JSD)
Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Sekolah Dasar

Merdeka Belajar dengan Pendidikan Resolusi Konflik di Sekolah Dasar

Heronimus Delu Pingge (Unknown)



Article Info

Publish Date
11 Mar 2022

Abstract

Abstrak Terdapat tiga hal yang menjadi pembahasan utama dari tulisan ini yakni 1) konflik dan kehidupan manusia, 2) pandangan tentang pendidikan resolusi konflik, 3) pendidikan resolusi konflik dalam kurikulum sekolah. Kajian tulisan didasarkan pengalaman selama mengampuh matakuliah Manajemen Konflik pada Prodi PGSD di STKIP Weetebula dan juga penelusuran kajian literatur terkait. Manusia akan selalu dekat dengan konflik, baik sebagai pemicu konflik maupun korban dari konflik. Selain itu konflik tidak selamanya buruk, dengan konflik manusia bisa menciptakan kedamaian dan juga menghindari supaya tidak terjadi konflik. Konflik sebagai bahan refleksi manusia, bahwa manusia membutuhkan pola pamahaman, komunikasi, dan interaksi yang berbeda-beda. Kita tidak dapat memaksakan kehendak sendiri. Saat ini pendidikan Indonesia dengan program Merdeka Belajar menjadi tiket bagi pendidikan resolusi konflik di sekolah untuk mendapatkan perhatian khusus. Merdeka belajar dapat mendesain kurikulum dengan memuat pendidikan resolusi konflik atau pendidikan kedamaian didalamnya. Sehingga kualitas lulusan merupakan generasi yang membawa kedamaian bukan konflik. Maka oleh karena itu guru atau tenaga pengajar perlu memahami posisi pendidikan resolusi konflik di sekolah. Abstract There are three things that become the main discussion of this paper, namely 1) conflict and human life, 2) views on conflict resolution education, 3) conflict resolution education in the school curriculum. The written study was based on experience during the Conflict Management course for prospective elementary school teachers at STKIP Weetebula and also a search for related literature studies. Humans will always be close to conflict, both as triggers of conflict and victims of conflict. In addition, conflict is not always bad, with human conflict it can create peace and also avoid conflict. Conflict is a material for human reflection, that humans need different patterns of understanding, communication, and interaction. We cannot impose our own will. Currently, Indonesian education with the independent learning program is the ticket for conflict resolution education in schools to get special attention. Freedom to learn can design a curriculum that includes conflict resolution education or peace education in it. So that the quality of graduates is a generation that brings peace, not conflict. Therefore, teachers or teaching staff need to understand the position of conflict resolution education in schools.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

PGSD

Publisher

Subject

Education Other

Description

Jurnal Sekolah Dasar (JSD) : merupakan jurnal pendidikan dasar yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UBP Karawang, JSD merupakan media untuk mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan topik pendidikan dasar seperti ...